WahanaNews.co | Anak ketiga Ai Maemunah, yakni SLS (13) lolos dari pembunuhan Wowon Erawan alias Aki Cs terhadap ibu dan dua kakaknya di rumah kontrakan, di Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/1) lalu.
SLS tak ikut dengan ibu dan kakaknya ke Bekasi untuk bertemu dengan Wowon. Ia mengaku takut pada Wowon, yang merupakan ayah tirinya, lantaran pernah mendapat ancaman.
Baca Juga:
Wowon Berencana Habisi Semua TKW Peserta Penggandaan Uang
Semula, SLS beralasan tidak mau ikut ke Bekasi lantaran sering muntah jika bepergian jauh dengan mobil. Namun itu hanya alibi agar ia tak dipaksa ke Bekasi.
SLS mengatakan pernah diancam oleh Wowon akan dicelakai jika melaporkan keberadaan kontrakannya di Cianjur pada keluarga dari ibunya.
"Kan awalnya tinggal di Cibalagung, setelah mamah bercerai dengan ayah. Kemudian, setelah menikah dengan Pak Wowon, tiba-tiba diajak pindah ke kontrakan di Ciranjang dan Haurwangi. Dua kali pindah kontrakan," katanya, melansir CNN Indonesia, Senin (23/1).
Baca Juga:
Beda Pengakuan Duloh dan Wowon Serial Killer soal Eksekusi Maemunah
"Disuruh ayah tiri kalau ada yang nanya di mana, bilangnya ngontrak di Bandung. Tidak boleh bilang di Cianjur. Kalau tidak, katanya keluarga akan celaka. Makanya takut. Itu juga yang sebenarnya membuat tidak mau ikut ke Bekasi, bukan hanya karena sering muntah," ujarnya.
Ia mengaku tak terlalu dekat dengan ayah tirinya, apalagi setelah mendapat ancaman.
"Lebih memilih untuk menjauh, kalau di rumah tidak pernah ngobrol dengan ayah tiri," katanya.
Lebih lanjut, SLS mengungkap sebelum berangkat ke Bekasi, Wowon mengatakan kepada ibunya akan membawanya ke Bandung. Namun, ia tak tahu persis ke mana dirinya akan dibawa pelaku nantinya apabila kasus tersebut tak terungkap.
"Jadi saat berangkat ke Bekasi pada tanggal 8 Januari, Pak Wowon bilang kalau tidak mau ikut nanti dibawanya ke rumah yang di Bandung saja. Tapi tidak tahu benar atau tidak ada rumah di Bandung. Yang jelas akan dibawa ke Bekasi dulu," ujarnya.
Sejak 8 Januari hingga kejadian pembunuhan pada 12 Januari, ia mengaku tak dapat menghubungi kakak dan ibunya. Saat berangkat ke Bekasi, seluruh handphone ibu dan kakaknya disita oleh Wowon.
"Tidak komunikasi, kan dirampas dan dimatikan HP-nya. Baru tahu ibu dan kakak-kakak meninggal setelah diantar oleh tetangga kontrakan ke rumah. Kaget dan sedih mendengar kabar itu," katanya.
Polisi sebelumnya membongkar kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, serta Dede Solehudin.
Kasus pembunuhan berantai atau serial killer ini terungkap setelah kasus kematian tiga orang yang merupakan satu keluarga di Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Mulanya, ketiga orang ini diduga tewas karena keracunan. Namun, ternyata ketiganya dibunuh dengan cara diracun hingga dicekik.
Dari pengakuan tersangka, mereka mengakui telah melakukan aksi pembunuhan lain. Total, ada empat kerangka manusia ditemukan di Cianjur, satu kerangka di Garut, dan satu orang masih dalam pencarian.
Dari sembilan orang itu, tujuh di antaranya merupakan kerabat tersangka. Sedangkan dua korban lainnya yakni Siti dan Farida adalah TKW yang menjadi korban penipuan dan pembunuhan. [rna]