Hajra menerangkan bahwa pihak sekolah membela oknum guru, inisial A (34), yang diduga sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap korban.
"Oknum guru itu tidak mengakui hal yang dituduhkan, lalu terjadi keributan. Oknum guru itu minta korban divisum," katanya.
Baca Juga:
Wamensos Tegaskan Seleksi Sekolah Rakyat Buton Tengah Harus Berdasar Data DTSEN
Terpisah, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar, Iptu Hartawan mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan korban dan sempat mengamankan terduga pelaku.
"Diamankan oleh Polsek Tamalanrea dan dititipkan kemarin," kata Hartawan kepada melansir CNN Indonesia
Hartawan menerangkan penyidik Unit PPA Polrestabes Makassar sudah memeriksa oknum guru tersebut. Namun, terlapor tidak ditahan.
Baca Juga:
Aksi Kajari Gunungsitoli-GM Pelindo-GM PLN Berbagi Kasih kepada Siswa di Tepi Samudera Daerah 3T
"Sudah kami lakukan pemeriksaan terhadap terlapor kemarin, namun kami pulangkan mengingat kewenangan kami hanya 24 jam. Sementara korban baru bisa dimintai keterangan tadi malam," ungkapnya.
Hartawan menyebut korban sempat menjalani pemeriksaan visum et repertum pada saat melaporkan kasus itu ke Polrestabes Makassar. Namun, hasilnya belum keluar.
"Sudah (visum), pada saat sudah buat LP, lanjut visum namun belum ada hasilnya. Senin kalau sudah ada hasil (visum), kami lanjut gelar [perkara] kan," jelasnya.