"Dipukul
sama yang perempuan dua itu, sama laki-laki yang baju putih, celana putih itu,
yang pakai jaket. Kemudian anak yang pakai baju hitam juga, kaos hitam itu Pak,
yang sekarang sudah buron itu," ungkap Suwardi.
Bahkan,
lanjut dia, terdapat anggota geng motor yang memprovokator rekan-rekannya agar
ikut menyerang sambil berteriak, "Polisinya
cuma satu, matiin aja."
Baca Juga:
Serius Atasi Banjir DKI, Rano Karno Kerahkan 1000 Personel Untuk Keruk 13 Aliran Sungai
Mendengar
ancaman itu, Suwardi sontak menarik senjata apinya dan mengeluarkan tembakan.
Sebagian
anggota geng motor pun kabur meninggalkan lokasi.
"Begitu
saya mendengar itu, ya saya cabut senjata, Pak. Saya beri tembakan peringatan.
Saya beri tembakan peringatan, rupanya ada yang takut, lari," ungkapnya.
Baca Juga:
Banjir Setinggi 120 Cm Rendam Pondok Karya (Jaksel)
Namun,
sang provokator justru tak gentar. Dia tetap menyerangnya.
Suwardi
pun memberontak, dan mengarahkan tembakan terukur yang hampir mengenai kaki
pelaku.
"Anak
yang provokator, yang sekarang sudah ditangkap itu, enggak gentar, Pak.
Malah semakin beringas," ucap Suwardi.