WahanaNews.co | Polisi membongkar sejumlah fakta baru terkait kasus serial killer di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat. Polisi membeberkan bahwa tersangka Solihin alias Duloh (63) berperan sebagai eksekutor 8 korban.
Duloh bekerja sama dengan tersangka Wowon Erawan alias Aki (60) dan Dede Sholehudin. Dari total 9 korban yang dibunuh dengan cara dicekik dan diracun masih memiliki pertalian keluarga dengan Wowon.
Baca Juga:
Wowon Berencana Habisi Semua TKW Peserta Penggandaan Uang
Berikut identitas 9 korban:
Di Bekasi:
1. Ai Maemunah (40), istri siri Wowon
2. Ridwan, anak Ai Maemunah dan mantan suaminya, Didin
3. Riswandi, anak Ai Maemunah dan mantan suaminya, Didin
Di Cianjur:
1. Noneng (mertua Wowon)
2. Wiwin (istri pertama Wowon yang juga anak Noneng)
3. Bayu, 2 tahun, anak Ai Maemunah dan Wowon
4. Farida, TKW
5. Halimah, istri siri Wowon yang juga ibunda Ai Maemunah.
Baca Juga:
Beda Pengakuan Duloh dan Wowon Serial Killer soal Eksekusi Maemunah
Di Surabaya:
1. Siti, TKW (dibuang ke laut)
Seluruh Korban Dibunuh Duloh, Kecuali Siti
Total ada 9 orang korban serial killer di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat. Dari seluruh korban, kecuali Siti, tewas dibunuh oleh Solihin alias Duloh (63).
"Semua eksekutornya ini Duloh, kecuali Siti. Kalau Siti itu sama Noneng," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga, melansir detikcom, Minggu (22/1).
Noneng merupakan ibu mertua tersangka Wowon Erawan alias Aki (60). Noneng dibunuh setelah dia mendorong Siti ke laut di Surabaya, Jawa Timur.
Selang beberapa waktu setelah kejadian di Surabaya, Noneng kemudian dibunuh. Wowon sendiri yang mengantarkan Noneng ke rumah Duloh.
"Noneng itu dibunuh sama si Dulah. Jadi sebelum dibunuh si Duloh, Noneng diantar oleh Wowon ke rumah Duloh," kata Panji.
Pada malam yang sama setelah Noneng dibunuh, anaknya yang bernama Wiwin atau istri Wowon juga dibunuh oleh Duloh. Wowon juga yang mengantar Wiwin ke rumah Duloh untuk dieksekusi.
"Setelah si Noneng mati pada malam yang sama, Wiwin diantar oleh si Wowon ke rumah Duloh, lalu dieksekusi juga," katanya.
Noneng dan Wiwin kemudian dikubur dalam satu lubang yang sama di belakang rumah Duloh.
Racikan Kopi 'Maut' Duloh Sang Eksekutor
Duloh membunuh Ai dan anak-anaknya dengan kopi yang dicampuri racun tikus dan pestisida. Anak Ai lainnya, Neng Ayu (5), selamat usai minum kopi tersebut. Dede Sholehudin alias Dede (34) yang juga tersangka, ikut minum kopi racun itu, juga selamat dari maut.
Panjiyoga mengatakan tersangka Duloh ini yang meracun kelima korban di kontrakan Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, pada Kamis (12/1) malam. Duloh pula yang membeli racun tersebut.
"Yang racik kopi racun ya Duloh juga. Yang beli racunnya, ya si Duloh juga," kata Panji.
Wowon Bunuh Istri ke-6 Berdalih Sakit Hati
Serial killer Bekasi-Cianjur, Wowon Erawan alias Aki (60), tega menyerahkan nyawa tiga istrinya kepada partner in crime Solihin alias Duloh (63). Salah satu korbannya adalah istri ke-6, Ai Maemunah, yang dibunuh Wowon dengan dalih sakit hati.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pembunuhan Ai Maemunah ini direncanakan oleh Wowon dan Duloh pada Desember 2022. Diawali curhat Wowon kepada Duloh yang mengaku dirinya sakit hati kepada Ai.
"Pengakuannya, dia sakit hati karena tidak dirawat oleh korban Ai Maemunah selama Wowon dirawat di rumah sakit. Tetapi ini sifatnya pengakuannya saja. Kami akan mendalaminya kembali secara crime scientific investigation," ujar Hengki melansir detikcom, Minggu (22/1).
"Pengakuan Tersangka bisa saja berubah. Tapi kami meyakini satu motif terkait ekonomi karena, faktanya, kami temukan adanya aliran dana dari TKW kepada para tersangka," tambahnya.
Hengki mengatakan pihaknya tidak mengejar pengakuan tersangka. Polisi akan menggali fakta-fakta terkait motif serial killer ini dengan mengedepankan metoda scientific crime investigation.
"Kami kolaborasi interprofesi dengan ahli forensik, digital forensic, Labfor, Apsifor (Asosiasi Psikologi Forensik), serta tim ahli lain sesuai keilmuan yang dibutuhkan baik internal Polri maupun menggandeng pihak universitas/kampus untuk mengungkap fakta apa sebenarnya motifnya, apakah ada korban lain, apakah ada tersangka lain, itu semua kami dalami dengan tim ahli," beber Hengki.
Halimah Istri ke-5 Wowon Dibunuh 2016
Fakta baru terkait serial killer Wowon Cs di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat, terungkap. Korban ke-5, Halimah, istri sekaligus mertua Wowon tewas pada 2016.
Dari penelusuran detikJabar, Halimah meninggal pada 23 September 2016. Halimah dimakamkan di TPU Islam Karangtanjung, di Kampung Saar Mutiara, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
"Betul, ini salah satu yang disebutkan di kasus viral pembunuhan berantai Cianjur. Ibu Halimah ini salah satu istri Wowon yang meninggal sekitar September 2016. Kebetulan waktu itu yang menjemput ke Cianjurnya itu ambulans Desa Karangtanjung untuk dimakamkan di sini," kata Kepala Desa Karangtanjung, Rismawan saat ditemui di TPU Islam, dilansir detikJabar, Sabtu (21/1/2023).
Rismawan mengatakan sejak Jumat (20/1/2023), ia dan kepala desa lain di wilayah Cililin diminta oleh pihak kepolisian menemukan keberadaan makam seorang warga bernama Halimah.
"Kebetulan memang dari kemarin itu kami sudah diarahkan oleh Apdesi mencari makam dengan nama Halimah. Nah saya ingat ada (Halimah), tapi meninggalnya 2016. Dari situ saya koordinasi dulu dengan pihak keluarganya, dan ternyata benar itu Halimah yang dicari," tutur Rismawan.
Halimah adalah istri siri Wowon. Setelah Halimah meninggal, Wowon kemudian menikahi anak Halimah yang juga anak tirinya, Ai Maemunah.
Peran 3 Tersangka Serial Killer
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya masih mendalami soal peran para tersangka ini.
"Pengakuan sementara, Duloh itu sebagai eksekutor, kemudian Wowon yang antar korban dan Bayu ini penghimpun dana sekaligus membantu gali lubang. Tetapi ini pengakuan sementara, kami tidak percaya begitu saja pengakuan Tersangka," kata Hengki.
Hengki mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam kepada para tersangka untuk menggali soal peran, motif, dan kemungkinan adanya korban atau tersangka baru.
"Kami bekerja berdasarkan scientific crime investigation supaya hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Kami akan dalami secara scientific dengan berkolaborasi interprofesi dengan Apsifor, Labfor, dokter forensik untuk mencari fakta-fakta," tutur Hengki.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan tersangka Duloh merupakan eksekutor serial killer yang menghilangkan nyawa seluruh korban, kecuali korban Siti, seorang tenaga kerja wanita (TKW).
"Seluruh korban itu dibunuh oleh Duloh, kecuali Siti," kata Panji. [eta]