WahanaNews.co | Sejumlah
fakta mengemuka dalam pengusutan kasus takjil sate bersianida yang menewaskan
bocah di Bantul. Fakta itu di antaranya pelaku yakni Nani Aprilliani Nurjaman
(25), ternyata telah menikah siri dengan target pengiriman yakni anggota
Polresta Yogyakarta bernama Tomy hingga viralnya foto Nani saat mengenakan
daster di dalam sel tahanan.
Baca Juga:
Ditinggal Penduduk Usai 3 Kali Diguncang Gempa, Ini 4 Fakta Antakya yang Jadi 'Kota Hantu'
1. Pelaku dan target
ternyata sudah nikah siri
Ketua RT 3 Pedukuhan Cepokojajar, Kalurahan Sitimulyo,
Kapanewon Piyungan Agus Riyanto (40) mengatakan, Nani sudah tinggal di lingkungannya
sekitar 1 tahun. Selama itu pula, Agus menyebut jika Nani tinggal bersama
dengan suami sirinya.
Baca Juga:
Rasanya Sangat Lezat, Ini 7 Masakan Sate yang Paling Terkenal di Indonesia
"Kalau tinggal di sini sudah setahun sama istri siri.
Karena dulu itu waktu silaturahim ke tempat saya awalnya itu ngebel (menelepon)
Pak Tomy sama Mbak Nani ke sini buat laporan," katanya saat ditemui
wartawan di Pedukuhan Cepokojajar, Selasa (4/5).
Hal itu karena setiap warga baru yang tinggal di
Pedukuhannya harus laporan terlebih dahulu. Dari laporan itu, menyebut jika
Tomy dan Nani telah menikah siri. Bahkan saat laporan, Nani menelepon orang tuanya
untuk meyakinkan Agus. "Ibunya bilang itu, sudah menikah secara
agama," ujarnya.
2. Polisi dalami
informasi pelaku dan target nikah siri
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi mengaku baru
mengetahui hal tersebut. Padahal sebelumnya polisi telah melakukan pemeriksaan
terhadap Nani. "Kami belum dapat informasi itu," kata Ngadi , Selasa
(4/5).
Oleh sebab itu, Ngadi mengaku akan mengklarifikasi
keterangan itu dengan yang bersangkutan. Pasalnya saat ini polisi masih terus
melakukan pemeriksaan terhadap Nani. "Namun, nanti akan kita dalami
keterangan itu benar apa tidaknya. Nanti akan kita dalami," ujarnya.
3. Foto Nani pakai
daster dalam tahanan viral di media sosial
Menyoal viralnya foto Nani Apriliani menggunakan daster di
dalam sel tahanan di medsos, Ngadi mengaku telah melihatnya. Terkait hal
tersebut, Ngadi mengaku sangat menyayangkannya.
"Kami juga dapat foto itu, kenapa bisa seperti
itu," kata Ngadi, Selasa (4/5).
4. Penjelasan polisi
soal viral foto Nani mengenakan daster di dalam sel tahanan
Nani sebelumnya dititipkan di Mapolsek Bantul. Kapolsek
Bantul Kompol B Ayom mengakui foto Nani tersebut memang diambil oleh
anggotanya. Hal itu untuk menunjukkan kepada keluarga Nani agar mengirimi
pakaian yang layak selama di tahanan.
"Itu kan sebenarnya anggota itu memfoto hari Sabtu
(1/5), kemudian fotonya kan pakaiannya seperti dikasih tahu anggota jangan
pakaian seperti itu. Terus tanya siapa keluarga yang bisa dihubungi biar
diganti pakaiannya," katanya saat ditemui di Polres Bantul.
Selanjutnya, istri anggota itu menjadikan foto Nani
Apriliani sebagai status di aplikasi WhatsApp. Karena menjadi status WhatsApp
lalu banyak rekan istrinya yang mendownload gambar tersebut.
"Kemudian iseng-iseng sama istrinya untuk status (WA),
dan yang melihat grup-grup nya itu. Jadi tidak ada tujuan lain sebetulnya,
karena di status itu tadi," ujarnya.
Terkait langkah yang diambil untuk anggota yang kedapatan
melakukan hal tersebut, Ayom mengaku telah memanggilnya dan memberikan teguran.
Semua itu agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Oiya kita laksanakan mintain informasi dan kita kasih
teguran karena itu tidak boleh. Tapi kan itu tidak sengaja karena itu untuk
pribadi dan istrinya ingin tahu, dikirim terus dijadikan status dan didownload
teman-temannya," ucapnya.
5. Polisi minta
keluarga di Majalengka segera jenguk Nani
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi mengaku belum ada
keluarga Nani yang datang menjenguk. Namun polisi telah menghubungi keluarga
Nani untuk segera menjenguk.
"Baru kita hubungi keluarganya untuk segera ke sini.
Karena ada beberapa hal yang belum dikomunikasikan dan itu kaitannya dengan NA
(Nani Aprilliani) ini," ujarnya.
6. Polisi lacak R
yang anjurkan Nani racik sate sianida
Ngadi melanjutkan, saat ini anggotanya tengah bergerak untuk
memburu R. Semua itu untuk mengungkap siapa sebenarnya R yang disebut Nani
sebagai teman lelaki yang menganjurkan mengirim sate lontong yang telah
dicampuri racun sianida.
"Hari ini anggota kami sedang bergerak untuk memastikan
R itu siapa," ucapnya.
Terkait siapa R, Ngadi mengaku masih mendalaminya karena
minim informasi terkait R. Sedangkan dari keterangan, Nani Aprilliani mengaku
kepada polisi jika R adalah pelanggan salon di tempatnya bekerja.
"Dari keterangan si NA, R ini adalah pelanggan biasa di
tempat kerja salon NA dan menurut pengakuan NA ya sudah cukup lama juga sebagai
pelanggan," katanya.
7. Nomor HP R tidak
aktif saat dihubungi
"R HP-nya mati. Ini sedang kita lakukan pelacakan
mudah-mudahan ada titik terang dari pelacakan ini," kata Ngadi.
"Jadi belum kita dapatkan profesinya apa yang jelas dia
adalah pelanggan seperti yang lainnya. Umurnya saja belum kami
konfirmasi," imbuh Ngadi. [dhn]