WAHANANEWS.CO, Tangerang - Marcelino Rarun terlihat gelisah saat polisi menggeledah rumahnya dalam upaya mencari buronan kasus penipuan, Jefry Rarun (54), di Villa Regency 2, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Kegelisahannya semakin nyata ketika petugas membongkar sebuah freezer yang tergembok dan ternyata berisi jasad Jefry yang telah dimutilasi.
Baca Juga:
Polri Buka Layanan Call Center 110 untuk Laporkan Pemalakan THR Jelang Lebaran
"Saat kami geledah rumahnya, pelaku memang terlihat gelisah," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Benny Cahyadi, kepada wartawan, Sabtu (22/3/2025).
Penggeledahan dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Utara di rumah yang beralamat di Villa Regency 2, Kelurahan Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (13/3/2025).
Polisi awalnya datang untuk menangkap Jefry Rarun yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Metro Jakarta Utara.
Baca Juga:
Soal Mutilasi di Tangerang, Pelaku Sebut Mayat Jefry di Freezer Daging Babi
"Kami mencoba melakukan pengecekan dan penggeledahan terkait keberadaan Jefry. Saat itu, kami menemukan sebuah freezer yang tertutup rapat dengan plastik, digembok, namun listriknya tetap menyala," jelas Benny.
Melihat kondisi freezer yang mencurigakan, polisi pun bertanya kepada Marcelino tentang isi di dalamnya.
"Dia bilang itu daging B2 (babi). Tapi karena dia terlihat gelisah, kami memanggil RT dan RW untuk menyaksikan proses pembukaan freezer. Apalagi dia sendiri tidak mau membukanya," ungkapnya.
Ketua RT setempat, Sitohang, mengatakan bahwa Marcelino sempat berdalih bahwa kunci gembok freezer ada pada temannya. Namun, setelah ditunggu, teman yang dimaksud tak kunjung datang.
"Ya gelagapan dong, udah gelagapan. Setelah dia ngomong begitu, pas saya buka, saya videoin," kata Sitohang saat ditemui di lokasi, Sabtu (22/3/2025).
Polisi akhirnya memutuskan untuk membuka freezer secara paksa. Saat gembok berhasil dirusak dan tutupnya diangkat, pemandangan mengerikan pun terlihat.
"Begitu dibuka, polisi langsung bilang, 'Pak tolong jangan pegang, itu mayat. Tangkap (Marcel)'," jelas Tohang.
Ketahuan menyembunyikan jasad, Marcelino pun semakin panik dan mencoba melarikan diri. Namun, polisi yang berjumlah delapan orang langsung menangkapnya.
"Iya, dia ditangkap. Polisi banyak, ada delapan orang di situ. Orangnya udah gelagapan, udah nggak jelas," tutur Tohang.
Ia juga mengaku sempat melihat potongan tubuh dalam plastik merah. Awalnya, ia tak menyangka bahwa itu benar-benar jasad manusia.
"Saya sorot pakai lampu biar kelihatan. Setelah plastik dibuka, saya lihat sendiri. Saya pegang HP, pas saya buka, tiba-tiba nongol kaki," ungkapnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]