"Kami kaget, kami tidak tahu siapa pelakunya dan apa motifnya, begitu kami turun kami diserang," ujar Ningcik dengan suara bergetar kepada wartawan.
Aparat Kepolisian Resor Kota Besar Palembang telah menerima laporan atas kejadian itu dan saat ini masih melakukan penyelidikan intensif.
Baca Juga:
Kronologi Calon Mempelai Perempuan di Taput Bawa Kabur Uang Sinamot Hingga Mau Kabur ke Malaysia
"Sementara info yang kami dapat motif penyerangannya adalah dendam lama para pelaku dengan korban, namun untuk jelasnya akan kita ungkap setelah para pelaku tertangkap. Kami juga masih mengumpulkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian. Kami akan kejar para pelaku dan ungkap motif di balik penyerangan ini seterang-terangnya," kata Kapolsek Seberang Ulu I Palembang Ajun Komisaris Polisi Herri.
Ditemui di rumah sakit, Ahmad yang dalam kondisi tak berdaya dan penuh luka terbata mengungkapkan bahwa penyerangnya berjumlah lima orang, dengan tiga orang di antaranya menyerangnya menggunakan senjata tajam jenis parang, sementara satu orang lainnya menodongkan pistol dan menghalangi mobilnya.
"Ada lima orang, tiga pakai parang, satu pakai pistol. Yang megang pistol saya kenal, namanya Jono alias Ian," ujar Ahmad kepada awak media, Minggu siang.
Baca Juga:
Catin di Dairi Dipastikan Mendapat Bimbingan Perkawinan dan Pelayanan Kesehatan
Menurut Ahmad, serangan tersebut diduga dilatarbelakangi dendam lama. Ia mengaku pernah berselisih dengan Jono pada tahun 2019.
“Dia itu nuduh aku cepu (informan polisi), padahal aku tidak merasa. Kami pernah ribut di atas Jembatan Kertapati, aku diteriakin maling, aku lari, dia lari. Terus waktu dia sendirian, aku tusuk," jelas Ahmad.
Ia menduga dendam lama itu yang menjadi motif pelaku melakukan aksi balas dendam tepat di hari pernikahannya.