Saat ini, penyidik masih menyelidiki apakah keberadaannya di Banjarbaru berkaitan dengan tugas dinas atau perjalanan pribadi.
Ketika ditanya tentang hubungan antara korban dan tersangka serta motif pembunuhan, Ronald mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Baca Juga:
Tak Ingin Langgar UU Pers, Dewan Pers Pilih Jalur Etik dalam Kasus Jak TV
"Kami masih menggali informasi mengenai keterkaitan korban dan tersangka serta motif di balik kejadian ini. Kami mohon kesabaran, dan perkembangan lebih lanjut akan segera kami sampaikan," ujarnya.
Atas kejadian ini, Ronald menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan memastikan bahwa kasus ini akan ditangani dengan transparansi penuh.
"Atas nama TNI Angkatan Laut, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Kami juga meminta maaf atas peristiwa ini dan menegaskan bahwa jika terbukti bersalah, tersangka akan menerima sanksi dan hukuman yang setimpal sesuai ketentuan hukum yang berlaku," pungkasnya.
Baca Juga:
Dituding Langgar UU Pers, Kejagung Dinilai Kebablasan Jerat Direktur JAK TV
Sebelumnya, pihak kepolisian telah memeriksa empat saksi terkait kematian Juwita.
Kasus ini mencuat setelah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banjarbaru mendesak Polres Banjarbaru untuk menyelidiki kematian Juwita, yang dinilai janggal.
Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti kematiannya.