WahanaNews.co | AD (23) karyawati di Cikarang tolak ajak staycation dan mengalami perlakuan tak senonoh dari atasannya, agar bisa mendapatkan perpanjangan kontrak kerja di perusahaan tempatnya bekerja, didampingi tujuh advokat.
AD (23) karyawati di Cikarang tolak ajak staycation dan mengalami perlakuan tak senonoh dari atasannya, agar bisa mendapatkan perpanjangan kontrak kerja di perusahaan tempatnya bekerja, didampingi tujuh advokat.
Baca Juga:
Rahmansyah Siregar SH & Partners Berhasil Menangkan Gugatan Perkara Perdata Sengketa Lahan
Tak hanya itu, korban tolak staycation ini juga didampingi oleh satu orang anggota DPR dan satu orang anggota DPRD untuk mengawal perkembangan kasus ini.
"Pada prinsipnya keberanian korban ini didampingi anggota DPR RI, DPRD Kabupaten Bekasi, Pemkab, tim advokat ya, ada tujuh advokat kita siapkan untuk mendampingi korban," kata Nyumarno anggota DPRD Kabupaten Bekasi yang turut melakukan pendampingan terhadap korban AD (23), sebagaimana dikutip Minggu (7/5/2023), melansir tvonenews.com.
Nyumarno mengatakan pihaknya mengapresiasi keberanian korban untuk buka suara terkait kasus yang dialaminya.
Baca Juga:
Polisikan Advokat LBH Jogja, Pengacara Alumnus UII Buka Suara soal
Nyumarno juga menyebut, tindakan pelecehan seksual baik secara fisik maupun non fisik serta kekerasan terhadap para pekerja wanita di Kabupaten Bekasi tidak boleh dibiarkan.
Bahkan, kata Nyumarno, dalam kasus tersebut dipastikan masih banyak korban yang akan melaporkan kasus yang dialaminya.
Guna menampung laporan serta aduan para korban, pihak Pemkab Bekasi akan membuka posko aduan secara resmi.
"Dimungkinkan, kata advokat kami akan ada pengembangan, akan banyak maka itu kami mengajak Pemkab Bekasi membuka posko aduan secepatnya," ujarnya.
Pelaku Manajer Perusahaan
Dalam pemberitaan sebelumnya, korban ajakan staycation untuk bisa perpanjang kontrak kerja oleh manager salah satu perusahaan di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat resmi melaporkan kasus yang dialaminya ke Mapolres Metro Bekasi. (
Menurut korban, AD (23) telah memyerahkan sejumlah barang bukti berupa capture percakapan di aplikasi whatsapp.
"Sudah, untuk sekarang yang ada ya barang bukti chatingan pelaku," ujar AD, Sabtu (6/5/23) di Mapolres Metro Bekasi.
Saat ini polisi telah menerima laporan korban yang tertuang dalam surat laporan polisi LP/IV 1179/V/2023 SPKT/Polres Metro Bekasi/Polda Metro Jaya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait laporan korban, dan baru akan memberikan keterangan pers pada hari Senin (8/5/23) mendatang.
[Redaksi: alpredo]