“Pada dasarnya ketersediaan nasional untuk kedelai aman mencukupi kebutuhan nasional sekitar 200 sampai 250 ribu ton per bulan. Kami tentu perlu backup semua pihak supaya dapat meningkatkan produksi kedelai, baik dari sisi peningkatan produktivitas maupun luas panennya,” jelas Suwandi.
Pola pengembgan kedelai saat ini dengan melibatkan offteker untuk menjamin kepastian harga hasil panen petani.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
“Mengingat keterbatasan anggaran Kementan jadi kita dorong juga petani supaya bisa memanfaatkan KUR disamping kita juga menggenjot penyediaan benih kedelai yang bermutu, kita kejar ke arah mendekati provitas ideal potensi Litbang yang bisa sampai 3 ton perhektar,” tambah Suwandi.
Sementara itu Kementerian Pertanian juga sudah mempersiapkan langkah antisipasi untuk menjaga stok pangan dalam bulan Ramadan hingga Lebaran.
Dia menyebutkan, stok beras hingga akhir Mei 2022 diperkirakan 9,84 juta ton dengan telah memperhitungkan panen raya.
Baca Juga:
Resmi Dilantik, Kementan Siap Berjuang untuk Indonesia Daulat Pangan
Pemerintah juga menjamin ketersediaan stok 12 komoditi pangan relatif aman menjelang Ramadan hingga Lebaran Sebanyak 12 kebutuhan pangan pokok yakni beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula konsumsi, dan minyak goreng semua tersedia cukup aman.
Kementerian Pertanian telah memvalidasi data tersebut dan melakukan faktualisasi sampai ke lapangan dan juga mempersiapkan langkah kerja sama dengan stakeholder terkait untuk mendistribusikan pasokan komoditas pangan strategis dari daerah surplus ke daerah yang defisit. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.