WahanaNews.co | Kementerian Pertanian (Kementan) ambil langkah guna memacu produksi kedelai lokal. Hari Kamis (21/4/2022) dilakukan pertemuan Percepatan Pengembangan Kegiatan kedelai dan Evaluasi Kegiatan Tanaman Pangan yang juga di hadiri Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih di 14 Provinsi sentra kedelai.
Bebarengan dengan acara buka bersama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang hadir memberikan arahan pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa peluang untuk mengembalikan kejayaan kedelai lokal harus ditangani serius.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
“Salah satu yang dijanjikan oleh Allah SWT dalam bulan Ramadan adalah dikabulkannya doa kita. Termasuk hari ini kita niatkan kedelai menjadi bagian dari kehidupan kita , yang kurang lebih 15 tahun tergantung kepada negara lain “ kata Mentan SYL.
“Nafas yang baik hanya bisa baik kalau kita ada makanan. Belum selesai bencana Covid-19 kita dihantam oleh climate change, bencana di mana mana. Ujungnya adalah terganggunya produktivitas yang membuat harga kedelai anjlok. Dan berakibat para petani tidak tertarik untuk menanam kedelai,“ jelasnya.
Selanjutnya SYL berharap agar semua dari hulu hingga hilir selalu semangat dalam berjuang untuk membangkitkan kedelai Indonesia. Dengan situasi yang menguntungkan dimana saat ini harga kedelai lokal sangat menjanjikan dikarenakan harga kedelai impor melebihi harga kedelai lokal. Hal ini menurutnya menjadi momen yang tepat untuk percepatan kebangkitan kedelai nasional.
Baca Juga:
Resmi Dilantik, Kementan Siap Berjuang untuk Indonesia Daulat Pangan
Sebagai informasi alokasi kegiatan pengembangan Kawasan kedelai tahun 2022 seluas 52.000 hektar di 16 Provinsi. Kemudian, untuk menambah gairah petani menanam kedelai telah disetujui tambahan anggaran pengembangan kedelai melalui Anggaran Biaya Tambahan (ABT) tahun 2022, seluas 300.000 ha di 14 provinsi.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan perlunya beberapa langkah percepatan dengan mengundang Dinas Pertanian daerah untuk segera mengusulkan calon petani dan calon lokasi (CPCL), kemudian dari BSPB juga perlu mendukung untuk proses sertifikasi benih kedelai.
Terkait peningkatan produksi kedelai, memang diperlukan percepatan adopsi tenologi budidaya kedelai yang terbarukan dari rata-rata produktivitas 1,5 ton per hektar bisa ditingkatkan menjadi 2-3 ton per hektar.