"Karena harganya murah. Dari pelaku, beli ke supplier, harga minyak goreng misal Rp 220.000 per karton. Satu karton isi enam bungkus minyak yang dua liter. Itu dijual ke bawah (para korban) jadi tinggal Rp 130.000," urai Yadi.
Warga yang geram lantaran pesanannya tak kunjung diberikan kemudian melayangkan protes.
Baca Juga:
Polresta Tangerang Selidiki Kasus Pelecehan Seksual Oknum Dokter di Salah Satu Klinik Cikupa
Yadi mengatakan, puncak kemarahan warga terjadi pada 28 atau 29 November 2021.
"Warga dateng ke sini (rumah RF). Tanggal 28 atau 29 November ya. Itu karena sudah jatuh tempo, tapi barang tidak dikirim-kirim. Akhirnya semakin lama makin banyak yang menanyakan haknya dia," urai Yadi.
"Semuanya ya kondisinya sudah sedikit memanas karena melihat uang yang nyangkut ini rata-rata di atas Rp 300 juta, ada yang Rp 1 miliar, ada yang Rp 2 miliar. Termasuk warga luar (RT 07)," sambung dia.
Baca Juga:
Warga Cikupa Geger Karena Temukan Kerangka Manusia di Pinggir Jalan Tol Tangerang-Merak
Setelah rumahnya didatangi warga, RF langsung menyerahkan diri ke Polsek Jatiuwung.
Penyerahan diri itu disaksikan warga RT 07 dan para korban lainnya.
Kapolsek Jatiuwung, Kompol Zazali Haryono, mengatakan, polisi tengah menangani kasus penipuan itu.