WahanaNews.co, Jakarta - Polisi telah menetapkan tiga tersangka di kasus pembakaran rumah wartawan bernama Sempurna Pasaribu dan keluarga di Karo, Sumatera Utara (Sumut). Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan kemungkinan ada-tidaknya keterlibatan oknum TNI bisa dilihat saat sidang nanti.
"Kalau yang kemarin saya dapat laporan itu kan kepolisian sudah nangkap orangnya, memang waktu itu kalau saya lihat informasinya yang bersangkutan (korban) itu sudah membuat cukup banyak berita. Jadi yang disasar oleh yang bersangkutan ini banyak, salah satunya Angkatan Darat. Nah karena Angkatan Darat cukup seksi untuk akhirnya jadi ya yang berkepentingan di situ yang sekarang maaf-maaf ini ada kelompok orang nih yang pelaku nih ada juga yang merasa tidak nyaman ya mungkin yang di kemungkinan dari TNI," kata Maruli di Mabesad, Jakarta Pusat, melansir Detik, Selasa (23/7/2024).
Baca Juga:
12 Perwira Tinggi TNI AD Naik Pangkat, KSAD Jenderal Maruli Berikan Pesan Penting
"Tapi setelah ditelusuri, ya memang pelakunya orang ini, yang sampai dengan saat ini pelakunya adalah orang-orang, kelompok orang yang pelaku juga mungkin. Tapi kita lihat juga nanti di sidang kan akan terlihat ada connect-nya nggak dengan si tentara ini," lanjutnya.
Maruli menuturkan sampai saat ini belum ada indikasi keterlibatan anggota TNI AD. Dia mengatakan tidak akan melindungi anggotanya jika terbukti terlibat.
"Tapi sampai dengan saat ini pelakunya tiga orang yang sudah ditangkap. Apakah nanti ada hubungannya nih ya, nanti di sidang mudah-mudahan bisa berjalan baik. Karena kami juga ngapain ngelindungin pelaku-pelaku begituan. Justru kalau kami ada yang berbuat salah, kita kasih aja. Ngapain pusing? Apalagi jahat begitu bakar begitu ya kan, terus saya lindung-lindungin, ya rugi lah," ujarnya.
Baca Juga:
Marsda TNI Deni Hasoloan, Adik Jenderal Maruli Simanjuntak yang Kini Menjabat Pangkoopsud II
Lebih lanjut Maruli menyampaikan hasil penelusuran internal belum ada bukti mengarah pada keterlibatan anggota TNI AD. Namun dia mengungkapkan ada komunikasi antara oknum TNI AD HB dan korban.
"Sudah waktu awal itu (penelusuran internal) dapat laporan itu kami sudah terjunkan orang supaya cek. Memang dari awal-awal masih belum ada bukti-bukti yang mengarah ke sana, cuma orang ini pernah mendapatkan komunikasi, mungkin dimarahin karena membuat dalam suatu media. Jadi sampai saat ini saya tahunya begitu, bahwa ada komunikasi dengan si korban gitu loh. Nah ini yang dikejar. Padahal mungkin yang komunikasi banyak. Nanti kita lihat lagi lah," tuturnya.
Sebelumnya, polisi menangkap dua pelaku yang terlibat dalam pembakaran rumah Sempurna Pasaribu. Sebelum melakukan aksi pembakaran, pelaku Rudi sempat menghubungi seseorang untuk melaporkan situasi di lokasi kejadian.
"Kami menemukan bahwa pada pukul 02.30, sebelum kejadian, ponsel tersangka RAS digunakan untuk memantau dan melaporkan keadaan di TKP. Ponsel tersebut kini sudah disita oleh penyidik," ungkap Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (9/7/2024) lalu.
Baru-baru ini, polisi menetapkan satu tersangka tambahan dalam kasus pembakaran rumah Sempurna Pasaribu, yaitu B alias Bulang.
Penetapan B sebagai tersangka merupakan hasil dari pengembangan penyidikan setelah penangkapan dua tersangka sebelumnya, yaitu Rudi Apri Sembiring dan Yunus Syahputra, yang keduanya diketahui sebagai eksekutor pembakaran.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]