Dia bersama istrinya menyewa kamar kos di Sukoharjo sejak 1,5 tahun terakhir.
"Kalau pas di sini, kenalannya sebagai pasutri baru. Duda dapat janda katanya. Sama-sama punya gawan anak 1, jadi anaknya 2. Tapi anaknya yang 1 katanya di pondokan, tapi saya tidak tau mondok di mana," kata Endang.
Baca Juga:
Terduga Teroris yang Pernah Rencana Aksi di Singapura Ditangkap Densus 88
Peristiwa bom bunuh diri terjadi di Kantor Polsek Astana Anyar pada Rabu pagi sekitar pukul 8.20 WIB. Akibat ledakan itu 11 orang menjadi korban, yakni 10 anggota Polri, dan seorang warga.
Satu orang anggota Polri meninggal yakni Aiptu Sofyan dan 9 orang luka. Selain itu ada seorang warga yang tengah melintas bernama Nur Hasanah menjadi korban luka ringan dalam kejadian ledakan ini.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar, Bandung terafiliasi jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Barat.
Baca Juga:
Ledakan Bom di Rumah Cagub Aceh Bustami, Polisi Periksa 4 Saksi
"Pelaku terafiliasi JAD Bandung atau JAD Jawa Barat," kata Listyo di lokasi kejadian, Bandung, Rabu (7/12).
Pelaku yang teridentifikasi sebagai mantan narapidana terorisme yang pernah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. [rgo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.