Endriadi menjelaskan bahwa setelah korban meninggal dunia, para pelaku panik. Keduanya kemudian melakukan mutilasi terhadap tubuh korban untuk menghilangkan jejak peristiwa yang terjadi.
Sementara itu, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, AKBP Tri Panungko, menegaskan bahwa pihaknya sedang melacak grup-grup media sosial yang diikuti oleh para pelaku. Penelusuran ini dilakukan melalui forensik digital pada ponsel milik para pelaku.
Baca Juga:
Simak Cara Kembalikan Chat WA yang Tak Sengaja Terhapus
"Kami juga melakukan forensik digital pada ponsel para pelaku. Di dalam ponsel para pelaku terdapat grup-grup WhatsApp, grup Facebook, atau media sosial lainnya, dan hal ini sedang kami dalami," tambahnya.
Sebelumnya, ditemukan potongan tubuh manusia di area Jembatan Kelor, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman. Berdasarkan hasil identifikasi, potongan tubuh tersebut diduga merupakan korban mutilasi.
Setelah dilakukan identifikasi, korban tersebut teridentifikasi sebagai seorang mahasiswa dengan inisial R, berusia 20 tahun, dan berasal dari Pangkal Pinang. Korban merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.
Baca Juga:
Simak Cara Mencegah Dimasukkan ke Grup WhatsApp Sembarangan
Polisi berhasil menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku. Kedua pelaku yang berhasil ditangkap adalah W (29), warga Magelang, Jawa Tengah, dan RD (38), warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.