WahanaNews.co, Surabaya – Setelah 10 tahun mengalami teror dan pelecehan dari pelaku, teman SMP-nya, Bernama Adi, Perempuan di Surabaya, Nimas (27), melaporkan akhirnya melapor ke polisi.
Ia mengaku teror bertahun-tahun itu sudah sangat mengganggu psikisnya.
Baca Juga:
Pj Bupati Tapteng : Guru Harus Jadi Cermin Kebaikan
Tak hanya itu, Nimas juga menyatakan bakal menikah dalam waktu dekat. Ia mendapatkan dukungan dari pasangan dan orang-orang di sekitar untuk melaporkan Adi ke polisi.
"Saya juga mau menikah. Dan saya didorong support sama pacar saya. Dan di sisi lain, banyak yang memang netizen Indonesia, yang support saya," kata Nimas di Polda Jatim, Jumat (17/5) malam.
Nimas awalnya menceritakan pengalamannya itu di media sosial. Kisah itu viral, warganet dan teman-teman dekatnya mendukung segera melapor ke Unit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur.
Baca Juga:
HUT Ke-78 RI, Ronal Sihotang Ajak Rekan Juang Jadi Agen Perubahan dan Terus Melakukan Kebaikan untuk Masyarakat
Ia menduga awal teror itu akibat memberikan uang Rp5 ribu ke Adi saat sekolah, bertahun-tahun yang lalu. Nimas mengaku melakukan itu karena merasa iba melihat pelaku tak punya uang jajan.
"Pelaku ini adalah teman sekolah saya waktu masih SMP. Dia terobsesi kepada saya sejak masih sekolah," ucap Nimas.
Niat baik ini, kata Nimas, kerap ia lakukan ke teman-temannya yang lain di sekolah. Tapi pemberian itu disalah artikan Adi, yang menganggap korban suka padanya.