"Tanggal 20 Maret 2019, tiga anggota Brimob ditembak dan salah satunya gugur, yakni Bharada Aldi. Korban mengalami luka tembak pada bahu kiri kanan," jelasnya.
Sedangkan dua anggota lainnya yakni Ipda Arif Rahman mengalami luka tembak pada bahu kiri tembus punggung dan Bharada Ravi Fitrah Kurniawan terkena tembakan di dada kanan bawah ketiak sebanyak 2 kali.
Baca Juga:
Ketua MPW Pemuda Pancasila Jambi Adri SH MH Mengecam Tindakan Anarkis Terhadap Sekjen PP Arif Rahman
Egianus kemudian memimpin langsung penyerangan terhadap rombongan TNI di Danau Haberna pada 23 September 2019. Ignatius menyebut dua orang prajurit TNI gugur dalam aksi teror itu.
Tiga tahun berselang, aksi teror terjadi kembali pada 26 Maret 2022. Kelompok Egianus melakukan kontak senjata dengan personel Marinir di Distrik Kenyam, Nduga.
Dalam insiden itu, dua personel marinir tewas, satu kritis, dan tujuh luka-luka. Ia menyebut korban tewas dan luka dikarenakan pos yang mereka tempati ditembak menggunakan pelontar granat.
Baca Juga:
Rencana KKB Bebaskan Pilot Susi Air, Ini Tanggapan Satgas Damai Cartenz
Selanjutnya aksi teror terjadi pada 7 Juni 2022, ketika pesawat milik Sam Air yang mendarat di Bandar Udara Kenyam ditembaki hingga menyebabkan tangki dan ban depan pesawat rusak.
Kelompok Egianus kemudian melakukan pembantaian terhadap 12 masyarakat yang berada di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Nduga, Sabtu (16/7/2022) pagi.
Akibat kejadian tersebut, Ignatius mengatakan 10 orang tewas termasuk pendeta setempat dan dua lainnya terluka.