WahanaNews.co | Polres Metro Jakarta Utara menegaskan bahwa kasus perebutan sepeda motor berujung penganiayaan yang menyebabkan satu orang meninggal dunia di Bundaran Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, pada Rabu (2/10) malam merupakan masalah pribadi bukan konflik antarsuku dan ras.
"Kami tekankan ini bukan merupakan konflik suku, agama dan ras. Ini murni karena pelaku dan korban saling mengenal. Ini merupakan konflik antar personal," kata Kepala Unit (Kanit) Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polres Metro Jakarta Utara AKP M. Fauzan Yonadi di Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Baca Juga:
Polisi Kembali Gerebek Kampung Bahari, 7 Bandar Narkoba jadi Tersangka
Ia mengatakan hasil visum sementara penyebab kematian korban diakibatkan karena ada luka bacok di lengan sebelah kanan sehingga menyebabkan pembuluh darah besar terputus. Terjadi pendarahan pada bagian kepala karena luka robek.
"Barang bukti yang sudah diamankan, satu buah senjata tajam jenis golok, satu buah jaket abu-abu milik tersangka, kemudian pakaian korban yang berlumuran darah," kata dia.
Pihaknya tengah melakukan pengembangan kasus tersebut.
Baca Juga:
Dikenal Tempramental, Ayah di Jakut Tega Banting Anak Kandung hingga Tewas
"Saat ini anggota masih di lapangan mengejar para tersangka lain. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita berhasil menemukan tersangka lainnya," kata dia.
Sementara terkait video viral penyerbuan atau penyerangan ke sejumlah rumah di kampung lokasi ditemukan korban RFM meninggal dunia masih dalam pengembangan.
"Kami masih dalami, itu memang ada kelompok mereka. Namun, dari pihak Kepolisian dapat mengamankan lokasi tersebut. Sejauh ini sudah kondusif," kata dia.