WahanaNews.co | Anak disabilitas (tunawicara) berusia 14 tahun yang menjadi korban pencabulan disertai persetubuhan hingga hamil empat bulan oleh tersangka S yang kini ditahan sel tahanan Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, kini UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Pemerintah Kota Makassar tengah memulihkan psikologi dan kesehatannya.
"Sekarang yang kita lakukan intervensi terhadap penanganan kesehatan dan psikologi korban. Karena korban penyandang disabiltas, maka kami juga bekerja sama dengan teman-teman pendamping disabilitas dalam kasus ini," ujar Kepala UPTD PPA Makassar, Muslimin saat dihubungi di Makassar, Sabtu (4/5/2023) malam, melansir Antara.
Baca Juga:
Waspadai Orang Manipulatif, Kenali Tanda dan Trik Manipulator di Sekitar Kita
Sedangkan untuk langkah selanjutnya pada penanganan kesehatan korban, kata dia, dalam waktu dekat ini memeriksakan kondisi janinnya, apakah dalam keadaan sehat atau tidak, nanti masih akan diperiksa oleh ahli kandungan.
"Kalau bukan besok atau Senin, kita sudah lakukan pemeriksaan keadaan korban dan keadaan bayi yang di kandungnya, kita ingin pastikan berapa umur bayinya, apakah dalam keadaan normal, sehat itu yang akan diperiksa," papar pria disapa akrab Mimin ini menjelaskan.
Mengenai penanganan psikologis korban anak ini, lanjut dia, akan dilakukan dalam waktu dekat, paling lambat pekan depan dilakukan pemeriksaan psikologi oleh Psikolog UPTD PPA Kota Makassar.
Baca Juga:
Psikolog Sebut Hukuman Fisik Bukan Cara Tepat Perbaiki Perilaku Anak
"Rencana kita hari Senin atau Selasa itu kita melakukan konseling psikologis. Karena ada dua aspek, pertama pemulihan, kedua, hasil pemeriksaan psikologis itu nanti menjadi bagian koordinasi kita dengan pihak kepolisian untuk menjadi bahan keterangan pada pelimpahan berkas di kejaksaan," tuturnya.
Terkait dengan pemeriksaan visum oleh korban, kata Mimin, telah dilaksanakan di Rumah Sakit Bayangkara Makassar. Dan untuk pemeriksaan lanjutan, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim kesehatan di rumah sakit setempat.
"Dengan dokter disana sudah kita koordinasi untuk pemeriksaan lanjutan. Rencananya, Senin nanti kita sudah kerja sama dengan organisasi PKBI (Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia) untuk pemeriksaan kandungannya dan suport pemilihan kesehatan lainnya" katanya.