Harry mengaku pihaknya tak akan berspekulasi terkait adanya dugaan pembunuhan dalam kasus kematian pasutri dan menyebabkan anak korban kritis.
"Belum bisa menyimpulkan, masih kita dalami dulu dan menunggu hasil penyelidikan," imbuhnya.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Mamasa
Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Aralle, Salomina mengungkapkan bahwa pasutri ditemukan tewas dengan tubuh penuh darah. Anak korban bernama Marvel juga demikian.
"Suami istri penuh darah, dari hidung dari mulut, ada juga di sini (luka bagian kepala)," tutur Salomina yang juga kerabat korban saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (7/8).
"Anaknya (Marvel) keluar darah dari hidung, dari mulut, tapi tidak sadar juga, nanti kugoyang-goyang baru ada goyang sedikit," sambungnya.
Baca Juga:
Rencana Budi Daya Ikan Air Tawar di Pegunungan Sulbar, Meningkatkan Pendapatan Mamasa
Diketahui kasus kematian pasutri di Mamasa terungkap dari anak pertama korban bernama Amanda (20). Anak korban yang baru terbangun kaget melihat jenazah kedua orang tuanya sehingga meminta pertolongan ke warga.
"Saya langsung lari masuk menangis, sampai di dalam saya dapat terlentang di dalam tiga orang, yang mamanya miring, suaminya terlentang, lalu itu anaknya kecil di bagian bawah," terang Salomina.
Salomina sempat mengecek kondisi pasutri Porepadang dan Sabriani. Karena ikut panik, dirinya pun memberitahukan situasi ini ke warga lainnya.