WahanaNews.co, Makassar - Warga di sekitar Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan atau Sulsel, digegerkan dengan penemuan rangka manusia.
Kerangka manusia tersebut ternyata almarhum JU, juga dikenal sebagai U, wanita berusia 35 tahun yang menjadi korban pembunuhan.
Baca Juga:
Ibu di Deli Serdang Ditetapkan Tersangka Setelah Dua Kali Membunuh Anak Kandungnya
Ternyata, JU dibunuh oleh suaminya sendiri, H (43), enam tahun sebelumnya. Setelah itu, semen dimasukkan ke dalam jasadnya.
Akhirnya, rahasia pembunuhan yang disembunyikan di rapat itu juga terbongkar. Ini terjadi setelah VI (17), anak sulung pelaku dan korban, melaporkan ayahnya kepada polisi.
VI menceritakan pembunuhan ayahnya terhadap ibunya kepada penyidik kepolisian.
Baca Juga:
Tragis! Suami di Serdang Bedagai Tikam Istri Saat Live Karaoke di Facebook hingga Tewas
Menurut VI, pembunuhan itu terjadi pada 2018. Saat itu, dia mengklaim masih berada di kelas empat sekolah dasar (SD).
VI mengingat bagaimana ayahnya melukai wajah ibunya.
"Waktu itu saya masih kelas IV SD. Sepulang sekolah saya melihat mama saya terbaring di lantai, saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak," kata VI di hadapan penyidik di Polrestabes Makassar.
Hingga dua hari berselang, lanjut VI, dirinya melihat ibunya juga masih terbaring di lantai yang sama dalam posisi tidak sadarkan diri.
"Dua hari kemudian setelah pulang sekolah, saya masih melihat mama saya terbaring di tempat yang sama," ujarnya.
Tak lama kemudian, VI mengatakan dirinya melihat ayahnya membawa masuk pasir dan semen ke dalam rumah.
Waktu itu, VI melanjutkan, ayahnya meminta dirinya supaya berbohong mengenai pasir dan semen tersebut.
"Kemudian memberitahukan kepada saya kalau ada yang bertanya semen itu untuk apa, saya harus jawab untuk buat kolam ikan," ucapnya.
Selain itu, VI mengaku diminta oleh ayahnya untuk berbohong ketika orang-orang menanyakan di mana keberadaan ibunya.
"Bapak saya kemudian mengajari saya dan adik saya yang waktu itu masih berumur 5 tahun. Jika ada yang bertanya mama kamu ke mana, sampaikan bahwa mamamu pergi entah ke mana," tuturnya mengikuti perkataan pelaku.
Namun, pelaku H kini telah mengakui pembunuhan istrinya enam tahun sebelumnya dengan balok kayu.
Ia mengklaim bahwa dia membunuh istrinya karena cemburu setelah korban diduga bertemu dengan mantan kekasihnya.
Saat ditangkap pada hari Minggu, 14 April 2024, pelaku H mengatakan, "Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di Lorong 1, saya tanya tapi dia tidak mau mengaku."
H memukul korban karena kesal karena istrinya tidak mau mengaku. H awalnya menganiaya istrinya dengan tangan kosong, kemudian memukul kepalanya dengan balok kayu.
Pelaku H kemudian mengubur mayat korban di dalam rumah, tepat di belakang toilet, dengan pasir dan semen.
Menurut H, setiap kali tetangga bertanya tentang keberadaan sang istri, dia mengatakan bahwa korban pergi dengan pria lain.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]