WahanaNews.co | Usai dirinya mengkritik kondisi infrastruktur di Provinsi Lampung, Tiktoker asal Lampung, Bima Yudho Saputro, mengaku keluarganya mendapatkan intimidasi.
Tak hanya itu, kritik tersebut juga berbuah laporan polisi terhadap dirinya di Polda Lampung. Menyoroti hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, mengatakan Bima memiliki hak konstitusional untuk mengkritik pembangunan hingga infrastruktur di Lampung.
Baca Juga:
Sebutan 'Yang Mulia' bagi Hakim, Mahfud MD: Sangat Berlebihan
"Bima ini punya hak konstitusional untuk menyampaikan hal itu, apalagi demi perbaikan," kata Mahfud seperti dikutip dari tayangan YouTube R66 Newlitics, Minggu, 16 April 2023, melansir dari VIVA.
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu, kritikan Bima itu seharusnya bisa diserap dengan baik oleh pejabat dan kepala daerah di wilayah tersebut.
"Bupati (Lampung) itu mungkin tidak punya kewajiban hukum untuk ikut itu, karena itu hanya kritik bukan laporan ke aparat penegak hukum. Tapi, dia punya kewajiban moral sebagai pemimpin," jelasnya.
Baca Juga:
Uang Rp 920 Miliar dan 51 Kg Emas di Rumah Eks Pejabat MA, Mahfud: Itu Bukan Milik Zarof!
Cek Kebanaran Intimidasi ke Ortu Bima
Lebih lanjut, Mahfud menegaskan pihaknya akan mengecek kebenaran informasi yang menyebut ada aparat penegak hukum (APH) mengintimidasi orangtua Bima usai ramai kritikannya soal infrastruktur di wilayah tersebut.
"Tentu saya akan komunikasi kalau sampai ada APH menekan. Nanti Senin saya baru bisa melakukan pendalaman, tentu saya tidak boleh diam jika APH ikut-ikutan soal itu," tandas Mahfud.
Sebelumnya diberitakan, Bima Yudho Saputro dipolisikan ke Polda Lampung terkait kritikannya yang disisipkan kata Dajjal perihal situasi di Lampung. Aparat kepolisian memberikan tanggapan mengenai adanya laporan yang masuk itu.
"Tentunya ini laporan baru diterima, baru 13 April 2023 di SPKT Polda Lampung," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Lampung, Komisaris Besar Polisi Zahwani Pandra Arsyad kepada wartawan, Sabtu 15 April 2023.
Pelapornya mengatasnamakan masyarakat Lampung dan yang bersangkutan mempermasalahkan kata Dajjal dalam kritikan Bima. Pandra menambahkan, saat ini pihaknya masih mempelajari laporan tersebut.
"LP yang dipersangkakan membuat suatu ungkapan yang membuat perbuatan tidak menyenangkan, ibaratnya begitu. Upaya yang dilakukan penyidik tengah mempelajari apa yang dilaporkan, apa yang diadukan," ucapnya.
Sementara itu, Bima melalui instagram pribadinya mengungkap bahwa orangtuanya di Indonesia mendapat ancaman dari diduga oknum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan pihak kepolisian setempat.
“Today, keluarga gua kena intervensi dan mereka melakukan profiling. Mencoba mencari-cari kesalahan gue dan memaksa untuk bungkam dengan kebobrokan yang ada,” tulis Bima melalui akun Instagram @awbimax, dikutip VIVA, Jumat 14 April 2023.
Dia mengungkap sang ibu dikunjungi oleh polisi saat berada di kantor, sementara ayah Bima yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dipanggil menghadap Bupati Lampung Timur.
Adapun pemanggilan ayahnya oleh Bupati Lampung Timur bertujuan agar sang ayah memerintahkan Bima untuk berhenti mengkritik.
“Polisi datengin nyokap gue di kantornya, (kemudian) bokap gue kan PNS, golongan tiga, dan hari ini tuh bokap gue dipanggil sama Bupati Lampung Timur,” kata Bima.
"Bokap gue dibilang sama Bupati, gak bisa mendidik, salah mendidik anak, blablabla, intinya gue disuruh berhenti mengkritik Lampung, pada intinya gitu,” ungkap pemuda berambut ikal itu.
Selain di lingkup pekerjaan, kedua orangtua Bima juga didatangi polisi hingga ke rumah. Pada kesempatan itu, ungkap dia, pihak polisi meminta berbagai data-data pribadi yang bersifat privasi.
“Terus ada juga polisi dari kecamatan gua dateng ke rumah, kayak profiling gitu, dia minta ijazah SD, SMP, SMA, bahkan konyolnya mereka minta data privasi gua, minta debit card gue, mereka mau mastiin kalau gue gak disponsori pihak manapun,” ungkap Bima.
Polda Lampung Bantah Intervensi Keluarga Bima
Polda Lampung mengklaim kedatangan personel Korps Bhayangkara ke sana, guna memastikan keamanan keluarga Bima. Pun untuk mendengar curhatan dari keluarga Bima.
Hal tersebut diungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Lampung, Komisaris Besar Polisi Zahwani Pandra Arsyad.
"Kegiatan Bhabinkamtibmas yang mendatangi rumah orang tua Bima hanya tugas untuk Sambang," ujar dia kepada wartawan, Sabtu 15 April 2023.
Kata dia, dari laporan Kapolres Lampung Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Rizal Muhtar, kedatangan anggota cuma sebatas memastikan keamanan dari keluarga Bima. Polisi mencegah adanya tindakan intimidasi ke keluarga Bima dari pihak-pihak yang tidak senang.
"Kunjungan Bhabinkamtibmas adalah mengecek warganya guna memastikan kondisinya pasca-berita di medsos viralnya Tiktokers Bima yang aksinya mengkritik Pemerintahan Lampung, dan tentunya untuk mengantisipasi dari upaya intimidasi orang yang tidak senang, serta bertepatan juga dengan kegiatan Jumat curhat untuk menampung Aspirasi warga setempat," katanya. [tum/alp]