WahanaNews.co | Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berhasil meringkus begal rekening yang bermarkas di Kabupaten Ogan Komerint Ilir, Sumatera Selatan.
Para pelaku melakukan aksinya dengan modus mengaku sebagai pegawai bank.
Baca Juga:
Aksi Arogansi di SCBD: Polda Metro Jaya Minta Maaf ke Lachlan Gibson, Siap Evaluasi Total
"Modus kedua tersangka adalah dengan mengaku-aku sebagai pegawai bank. Pelaku menyebarkan formulir via online seolah-olah resmi dari pihak bank," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Selasa (19/7).
Ada duga orang yang ditangkap, yakni H dan R.
Keduanya ditangkap di daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Baca Juga:
3 Buronan Kasus Judi Online Komdigi Ditangkap Polda Metro Jaya
"Kedua pelaku masih diperiksa untuk pengembangan," jelas Zulpan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, mengatakan kedua korban diduga membegal rekening nasabah melalui WhatsApp.
Para pelaku disebut mengaku sebagai pegawai bank ini kemudian menyebarkan formulir via online kepada korban.
Kedua orang itu diduga mengirimkan tautan kepada korban yang berisi permintaan data pribadi korban.
Data-data itu mulai dari nomor KTP, nomor kartu kredit, nomor rekening, nomor ponsel, hingga PIN ATM korban.
Hengki menjelaskan usai korban terjebak dalam modus penipuan tersebut, pelaku akan mengirimkan kode OTP ke korban.
Kode OTP itu yang nantinya menjadi pembuka aksi pelaku dalam menguras rekening korban.
"Setelah itu, ada kode OTP di pesan korban, ketika kode itu dimasukkan oleh korban maka terjadilah begal rekening," ujar Hengki.
Kedua tersangka ditangkap di Desa Lebung Hitam, Kecamatan Tulung Slapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Kqmis (14/7) di bawah pimpinan Kasubdit Resmob AKBP Handik Zusen dan Kanit 2 Kompol Maulana Mukarom.
Hengki mengungkapkan para korban ini dirayu dengan berbagai promosi yang ditawarkan apabila menjadi nasabah prioritas.
Tawaran pelaku ini membuat korban tergiur.
"Korban baru menyadari dirinya tertipu setelah uangnya terkuras," jelas Hengki.
Polisi menyita sejumlah barang bukti dalam kasus ini. Saat ini polisi masih mendalami barang bukti tersebut.
"Sindikat begal rekening ini masih kami dalami, ada beberapa barang bukti telepon seluler dan buku rekening yang kami amankan," tuturnya. [rsy]