"(Selanjutnya) satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, dan satu buah tutup botol berwarna merah," kata Leo.
Terkait kepemilikan pisau, pihak kepolisian dan POM masih melakukan penyelidikan. Sebab, mereka masih belum bisa mengidentifikasi apakah pisau itu milik CHR atau bukan.
Baca Juga:
SDN Pulo Gebang 09 Jaktim Implementasikan Program P5
"Kami memang belum bisa mengidentifikasi, ini kepemilikan apakah memang sudah ada di sana atau dibawa oleh korban," ucap Leo.
Tim kedokteran forensik di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, menemukan jelaga di tenggorokan CHR (16), anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU
"Dari hasil pemeriksaan secara laboratoris, pada tenggorokannya terdapat jelaga," kata Hariyanto.
Baca Juga:
Anies Minta Timnya Cabut Laporan Usai Jokowi Luruskan Pernyataan Hak Kampanye Presiden
"Dari hasil otopsi, memang kami dapatkan tanda-tanda penganiayaan. Tanda-tanda penganiayaan berupa luka-luka (bacok) pada dada," terang Hariyanto.
Dokter forensik menduga, saat mulai kehabisan darah dari luka bacokan yang cukup parah atau dalam kondisi sekarat, CHR sempat menghirup asap dari api yang melahapnya.
"Artinya, jenazah pada saat masih hidup sempat menghisap udara dari pembakaran itu," tutur Hariyanto.