Artinya, hampir seluruh tubuhnya terbakar. Hanya 9 persen atau sebagian kecil saja yang tidak terbakar.
CHR tiba di RS Polri Kramatjati pada Senin dini hari sekitar pukul 00.44 WIB. Ia langsung diotopsi sampai sekitar pukul 05.00 WIB.
Baca Juga:
SDN Pulo Gebang 09 Jaktim Implementasikan Program P5
Dalam proses otopsi, tim dokter forensik tidak hanya menemukan luka bakar saja, tetapi juga luka bacok pada dada.
"Dari hasil otopsi, memang kami dapatkan tanda-tanda penganiayaan. Tanda-tanda penganiayaan berupa luka-luka (bacok) pada dada," terang Hariyanto.
Hariyanto melanjutkan, proses otopsi sudah selesai dilakukan lantaran sudah diketahui ada kemungkinan penganiayaan pada CHR.
Baca Juga:
Anies Minta Timnya Cabut Laporan Usai Jokowi Luruskan Pernyataan Hak Kampanye Presiden
"Itu yang akan dikembangkan oleh penyidik nantinya arahnya ke mana (penyebab kematian CHR). Kemungkinan begitu (diduga dianiaya lalu dibakar)," pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi temuan jasad CHR, dua di antaranya adalah sebilah pisau dan sepasang sendal biru.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Timur, Polsek Makasar, dan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Lanud Halim Perdanakusuma.
Hasil olah TKP menemukan barang bukti lainnya yakni satu baju bekas terbakar dan satu celana bekas terbakar.