Hakim Pengadilan County Common Pleas, Brendan Sheehan mengatakan kepada Kristel Candelario bahwa dia melakukan 'pengkhianatan paling besar' dengan meninggalkan putrinya sendirian tanpa makanan.
"Sama seperti kamu tidak membiarkan Jailyn keluar dari tempatnya, begitu juga kamu seharusnya menghabiskan sisa hidupmu di dalam sel tanpa kebebasan," kata Breedan Sheehan.
Baca Juga:
Kejiwaan Ibu di Jaksel yang Banting Bayi hingga Tewas Diperiksa Polisi
"Satu-satunya perbedaan adalah, penjara setidaknya akan memberimu makanan dan cairan yang kamu tolak dari dia."
Kristel yang telah berjuang dengan depresi dan masalah terkait kesehatan mental mengatakan bahwa ia telah berdoa setiap hari untuk mendapatkan pengampunan.
"Ada begitu banyak rasa sakit yang saya miliki terkait dengan kehilangan bayi saya, Jailyn," katanya. "Saya sangat terluka dengan segala sesuatu yang terjadi."
Baca Juga:
Pemkab Lebak Intervensi Pencegahan Stunting pada Balita
"Saya tidak mencoba membenarkan tindakan saya, tetapi tidak ada yang tahu seberapa banyak saya menderita dan apa yang saya alami ... Tuhan dan putri saya telah mengampuni saya."
Sementara itu, mengutip saduran people.com dari Liputan 6, Kristel Candelario diketahui meninggalkan putrinya yang berusia 16 bulan tanpa pengawasan di rumahnya di Cleveland dari tanggal 6 Juni hingga 16 Juni 2023.
Ketika dia kembali ke rumah sekitar pukul 8:00 pagi, dia menemukan putrinya tidak merespons dan segera menelepon polisi, yang kemudian menyatakan balita tersebut meninggal di tempat kejadian.