WahanaNews.co | Kasus dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, menyita perhatian publik. Slamet Tohari atau Mbah Slamet, yang semula mengaku bisa menggandakan uang, ternyata seorang pembunuh berantai yang menghabisi nyawa 12 korbannya.
Melansir detikJabar, kelakuan jahat sadis dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45) diungkapkan langsung oleh korban Paryanto (53), warga Kabupaten Sukabumi, sesaat sebelum tewas dibunuh.
Baca Juga:
Pengakuan Dukun Santet di Tangerang Selatan, Punya Senpi Hingga Digerebek Warga
Momen mengerikan yang dirasakan Paryanto diungkapkan pada sang anak melalui pesan teks dan rekaman suara (voice note) di aplikasi perpesanan.
Pada awalnya, Paryanto mengirimkan lokasi keberadaannya kepada anaknya. Kemudian dia menambahkan sebuah pesan yang mengisyaratkan jika ia dalam bahaya.
"Takut ayah mati, ini shareloc Pak Slamet. Misal ayah nggak ada kabar sampai hari Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat ya," tulis Paryanto kepada anaknya, dikutip Rabu (5/4/2023).
Baca Juga:
Rumah Dukun di Tangsel Digerebek Warga, Ditemukan Foto Ditusuk-tusuk dan 2 Pucuk Senpi
Tiga pesan suara pun masuk di ponsel anaknya. Saat diputar, suara parau korban terdengar, menyerupai bisikan. Paryanto saat itu ketakutan dan sempat tak sadar saat di hutan.
"Ini waspada saja takutnya ayah kan namanya nggak punya teman, nggak punya rekan-rekan yang ayah percaya lagi, pokoknya ayah agak sedikit ngeri, apalagi tadi di hutan, ayah nggak sadar, bawaannya ngantuk mulu," katanya.
Selain itu, Paryanto mengaku merasa ngantuk setelah meminum air dalam kemasan. Dia juga merasa seperti orang gila. Pesan suara itu ditutup dengan ucapan doa Paryanto agar selamat.