Tetapi saat keluar kamar mandi, korban dalam keadaan telanjang dan diketahui oleh salah satu pelaku. Di sanalah korban mengalami penganiayaan oleh empat pelaku.
"Keluar dari kamar mandi Bintang itu telanjang. Kemudian oleh salah satu pelaku dirangkul dan dibawa ke kamar. Kemudian diomongi lagi dan Bintang jawabannya tidak nyambung. 'Iya-iya' gitu tok, tapi tidak dilaksanakan. Terus sempat melotot, akhirnya dipukul lagi," ujarnya
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pembunuhan Sadis di Penjaringan, Kepala Korban Dibuang ke Sela Tembok
Kamis malam (21/2/2024) pelaku sempat mengobati luka-luka korban usai pemukulan. Mereka juga sempat berniat untuk membawa korban ke rumah sakit, tapi hal itu urung dilakukan. Saat itu lah kondisi korban mulai melemah.
"Kemudian hari Jumat (22/2) jam 03.00 WIB si AF (sepupu korban) dibangunin. Diomongin, kok Bintang tambah pucat. Lalu dibawa ke rumah sakit. Terus di rumah sakit ternyata kan meninggal," kata Rini.
Mengetahui Bintang meninggal dunia di Rumah Sakit Arga Husada Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, AF pun melapor ke pengasuh PPTQ Al-Hanifiyyah, Gus Fatih.
Baca Juga:
Kasus Ronald Tannur, MA Bentuk Tim Pemeriksa Mengklarifikasi Majelis Kasasi
"Kemudian jenazahnya dibawa ke pondok, lalu dimandikan dan dikafani dibawa ke Banyuwangi hari Jumat setelah salat Jumat. Lalu disana heboh itu dan dilaporkan ke polisi,"jelas Rini.
Rini mengklaim, pada saat mengantar jenazah korban ke Banyuwangi, AF sempat ditanya oleh ibu Bintang dan dia berbicara apa adanya. Dia mengaku telah memukuli sepupunya tersebut. Hal itu juga sudah diakui tersangka saat menjalani pemeriksaan polisi.
"Saat saya dampingi dia bilang apa-adanya. Tidak bilang korban terpeleset. Saya tidak tahu kalau dia beralibi terpeleset. Tapi pada saat bersama saya di BAP itu, dia mengakui memukul," ucapnya.