"Dia berdiri terus dia bilang ke saya. Dari situ dia mulai caci maki saya, keluar kata-kata 'pilih gue atau gue suruh orang untuk ambil ginjal bapak lu,'" katanya sambil meniru perkataan suaminya.
Diseret ke Pintu Garasi
Baca Juga:
Sidang Kasus Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Briptu FN Didakwa Pasal KDRT
Lebih lanjut, Balqis juga mengaku diseret berulang kali ke pintu garasi. Sang suami juga menyanyainya soal rasanya mati.
"Terus saya diseret ke pintu garasi yang dekat kamar mandi juga. Habis dari situ saya ditanyai juga dengan pertanyaan-pertanyaan 'mau tahu nggak rasanya mati seperti apa' dia balik juga ke pertanyaan 'malam ini juga saya minta rincian pengeluaran Februari'," tuturnya.
"Saya bilang saya nggak bisa apa-apa karena saya bisa bikin baru, hari Senin saya buktikan. Jadi setiap saya mau jawab saya dipukul, saya diam saya nggak bisa jawab. Saya dipukuli lagi," ucapnya.
Baca Juga:
KDRT di Paser Kaltim, Suami Mutilasi Istri dan Tunjukin ke Tetangga
Tak hanya itu, Balqis juga mengaku dirinya terus dipukuli di bagian wajah dan dicekik serta dibenturkan kepalanya ke dinding.
"Di bagian mata,wajah, rahang, dicekik kepala saya dijedokin ke dinding. Habis itu saya mau berusaha keluar pintu garasi itu. Dia tahan saya, tarik rambut saya sampai bawah, saya mau dimasukin ke kamar mandi," kata dia.
"Saya bertahan di situ, saya nggak mau masuk ke kamar mandi, dia tarik rambut saya, saya bertahan, dibilang 'mau tahu nggak rasanya mati kaya apa'. Terus saya bilang 'kasihan anak-anak butuh kita' dia bilang nggak peduli 'saya aja juga nggak peduli ibu' nah itu saya di situ wajah rasanya sudah nggak karuan saya terkapar, tersungkur," katanya menambahkan.