Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan, banyak masyarakat Kota Probolinggo yang berkeinginan rumahnya dipasang jargas namun terkendala keterbatasan kuota.
Oleh karena itu, Hadi akan mengusulkan kepada Kementerian ESDM agar tahun depan dapat kembali dibangun jargas.
Baca Juga:
5 Tahun Hiatus, Value of Indonesia (VOI) Fashion Day 2024 Siap Digelar di Bulan Juli
"Fakta di lapangan, masyarakat yang minta dipasang jargas banyak. Karena keterbatasan kuota, tidak semua terpenuhi. Kami akan tetap mengusulkan agar ada penambahan kuota tahun depan. Kalau tidak ada, masyarakat dapat memasang jargas melalui jalur mandiri," kata Hadi.
Dalam kesempatan yang sama, Komite BPH Migas Wahyudi Anas menyebutkan, BPH migas telah menetapkan harga jual gas untuk Probolinggo dengan harga rumah tangga kelompok 1, Rp 4.250 per m3. Lebih murah jika dibandingkan LPG 3 kg maupun LPG 12 kg.
Sementara GM SOR 3 PT PGN, Edi Armawiria menambahkan, pembangunan jargas merupakan salah satu upaya PGN mendukung transisi energi menuju energi bersih yang harus menjadi prioritas.
Baca Juga:
Polres Probolinggo Gerebek Rumah Produksi Bahan Peledak di Desa Matekan
"Penambahan titik jaringan gas rumah tangga pada Kota Probolinggo hari ini semoga semakin mempermudah akses energi gas bumi bagi 4.153 pelanggan," papar Edi.
Kementerian ESDM dengan dana APBN telah membangun jargas sejak tahun 2009 dan hingga 2021, telah terbangun 662.431 Sambungan Rumah (SR) yang terdistribusi di 17 provinsi dan 57 kabupaten/kota. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.