WAHANANEWS.CO, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan penyaluran insentif bagi 9.176 guru keagamaan mulai bergulir pada November 2025.
Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para tenaga pendidik sekaligus memperkuat kualitas pendidikan agama di Kota Bandung.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Kembangkan Rutilahu Anti Gempa dan Rumah Pompa Tangani Genangan
Para penerima insentif berasal dari beragam lembaga pendidikan keagamaan, mulai dari guru diniyah, tenaga pengajar Al-Qur’an, hingga guru honorer madrasah.
Mereka terhimpun dalam sejumlah organisasi, seperti Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah, Forum Komunikasi Pendidikan Al-Qur’an, dan Forum Pondok Pesantren.
Program ini juga menjadi bentuk pengakuan pemerintah terhadap kontribusi para pendidik nonformal yang selama ini berperan besar dalam membina karakter generasi muda.
Baca Juga:
Hadapi Musim Hujan, Pemkot Bandung Tambah Kolam Retensi dan Perbaiki 10 Km Drainase
Untuk mendukung program tersebut, Pemkot Bandung mengalokasikan anggaran hibah sebesar Rp38 miliar, menyusul penetapan pencairan yang disepakati melalui penandatanganan MoU antara Pemkot Bandung dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung.
Dukungan anggaran ini menjadi bagian dari upaya memperluas manfaat program insentif agar dapat menjangkau lebih banyak guru keagamaan di masa mendatang.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Bandung, Nasrulloh Jamaluddin, menegaskan bahwa jumlah penerima program akan terus ditambah sebagai komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat pendidikan berbasis keagamaan.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam Seminar Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah dan Rapat Kerja Forum Madrasah Diniyyah se-Jawa Barat yang digelar di Pondok Pesantren Daaruttaubah Andir, Kota Bandung, pada 20 November 2025.
“Pemkot Bandung mengapresiasi para penggerak madrasah, para guru, dan pimpinan forum atas dedikasi mereka dalam mendidik generasi bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus hadir memberikan dukungan, mulai dari fasilitasi program hingga penguatan kelembagaan pendidikan keagamaan, sebagai investasi jangka panjang mencetak generasi berakhlak dan berdaya saing.
“Guru madrasah adalah pilar peradaban. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik dengan keteladanan,” tambahnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]