Menurutnya, generasi muda tentu tidak ingin laut-laut di Indonesia yang sangat indah dan menjadi rumah dari ribuan spesies ikan dan ratusan spesies terumbu karang menjadi hancur akibat sampah plastik yang dibuang ke laut.
Prilly juga mengemukakan Komunitas Generasi Peduli Bumi telah bekerja sama dengan pengrajin lokal untuk mengolah sampah plastik menjadi karya. Ia berharap, hasil daur ulang limbah plastik dapat terus didistribusikan kepada pengrajin lokal.
Baca Juga:
Potensi Pendapatan Negara dari Ekspor Pasir Laut Capai Rp2,5 Triliun: Analisis Awal dan Tantangan Regulasi
"Kita ingin mengajak semua masyarakat untuk semakin menyadari penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari yang tidak hanya berakhir di tempat sampah, tetapi bisa menjadi sebuah karya yang bisa digunakan kembali," tuturnya.
Sedangkan Ketua Umum SIGMA-B UI, Azka Alfathi Madani berpesan, Hari Bumi menjadi momentum bagi masyarakat untuk bisa memilah dan menangani sampah plastik, termasuk tempat yang tepat untuk mengumpulkan dan mengolah sampah plastik.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga telah menyatakan lima program ekonomi biru yaitu perluasan kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pembangunan perikanan budidaya laut, pesisir dan darat secara berkelanjutan. Kemudian, pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pembersihan sampah plastik di laut.
Baca Juga:
Pakar Ungkap Gegera Sampah Plastik Cemari Laut RI, Negara Rugi Rp225 Triliun per Tahun
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.