WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo tetap menghormati pilihan masyarakat Indonesia di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 meski mengambil sikap cawe-cawe atau turut campur.
Presiden tetap akan menerima apapun hasil pilihan rakyat di pemilu mendatang. Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Presiden akan menghormati dan menerima pilihan rakyat. Presiden juga akan membantu transisi kepemimpinan nasional dengan sebaik-baiknya," ujar Bey, mengutip Kompas.com, Rabu (31/5/2023).
Adapun pada Senin sore, Kepala Negara bertemu para pemimpin media nasional dan pegiat media sosial di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu, Presiden Jokowi mengakui bahwa ia cawe-cawe dalam pemilu mendatang.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Menurut Bey, cawe-cawe Presiden untuk kepentingan pemilu yang demokratis.
"Terkait penjelasan tentang cawe-cawe untuk negara dalam pemilu, konteksnya adalah, Presiden ingin memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan adil," ujar Bey.
"Kedua, Presiden berkepentingan terselenggaranya pemilu dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat," kata dia.