"Kami sangat senang, Februari
lalu, kami sudah tanda tangan kerjasama perjanjian jual beli listrik dan uap
dengan PLN, sehingga mudah-mudahan ini bisa terus kami jalankan kerjasama
ini," kata Jaffee.
Project Leader Business
Support PHR, Danang Saleh, menambahkan bahwa Blok Rokan merupakan salah satu
tulang punggung produksi minyak nasional yang berkontribusi sekitar 170 MBOPD
atau 24 persen produksi minyak nasional.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Oleh karena itu,
pengelolaannya membutuhkan dukungan pasokan listrik dan uap yang andal dengan
kebutuhan sebesar 400 megawatt (MW) dan uap 335 MBSPD.
Adapun, kebutuhan listrik
Blok Rokan saat ini dipasok oleh pembangkit NDC milik MCTN sebesar 300 MW dan
didukung PLTG Minas dan Central Duri 130 MW yang dikelola PHR melalui pihak
ketiga.
"Kurang lebih 60-70
persen pembangkit NDC ini akan memasok 270 MW, dari yang kami butuhkan total
400 MW. Demikian juga uapnya. Ini porsi yang besar, sehingga besar sekali
harapan bahwa penyediaan listrik dan uap dari PLN bisa terwujud dengan
baik," kata Danang. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.