WahanaNews.co | Seiring dengan semakin melandainya kasus pandemi Covid-19 saat ini, aktivitas masyarakat di berbagai bidang juga semakin terlihat, termasuk dalam melakukan gelaran budaya di berbagai daerah.
Sebagai cerminan kearifan lokal, gelaran budaya yang dilangsungkan juga mampu memicu kembali pulihnya perekonomian masyarakat.
Baca Juga:
Indonesia Perkuat Kerja Sama Energi Bersih dan Industri Kendaraan Listrik dengan Korea Selatan
Salah satu gelaran budaya tersebut yakni Kirab Budaya Gunung Apem yang diselenggarakan di Jatinom, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (16/9/22).
Menurut penuturan salah seorang sesepuh kegiatan yakni Kanjeng Raden Tumenggung Muhammad Darianto Rekso Hastonodipuro, kirab tersebut dimaksudkan untuk menjadi media dalam merayakan dan mengenang tradisi yang diajarkan oleh Kyahi Ageng Gribig yaitu dakwah melalui budaya.
Budaya yang dimaksud yakni andum atau berbagi ampunan kepada sesama manusia yang kemudian disimbolkan secara fisik dengan pembagian apem kepada masyarakat.
Baca Juga:
Kawasan Industri Terpadu Batang Sepakati MoU dengan BUMN Tiongkok dalam Kerangka Two Countries Twin Parks
Tradisi andum apem sendiri sudah dimulai sejak 403 tahun lalu, namun untuk kegiatan kirab baru dilangsungkan sejak tahun 1985 seiring dengan bertambahnya jumlah peziarah di makam Kyahi Ageng Gribig.
Puncak acara dari budaya andum apem ini yakni dengan membagikan 4 hingga 5 ton apem kepada seluruh masyarakat sebagai simbol kebajikan dalam memberikan sedekah kepada sesama.
Untuk ikut serta menjaga tradisi dan menghormati budaya warisan leluhur, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berkesempatan menghadiri acara zikir dan sholawat yang sekaligus sebagai Haul Kyahi Ageng Gribig bersama ribuan masyarakat dan diselenggarakan setelah Kirab Budaya Gunung Apem selesai dilaksanakan, Kamis (16/09).