Dari
data ini, Josua menilai Indonesia memang mengalami kontraksi ekonomi. Hanya
saja, data tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi mulai mengalami perbaikan.
Kontraksi
pada kuartal kedua 2020 dinilai menjadi fase terdalam kontraksi pertumbuhan
ekonomi. Lalu pada kuartal ketiga kontraksi yang terjadi lebih baik dari yakni
3,49 persen.
Baca Juga:
Resmi, Inggris Nyatakan Negaranya Alami Resesi Ekonomi
"Pada
Q1 dan Q2 kita mengalami perlambatan lalu dari Q2 dan Q3 ini kembali ke arah
perbaikan, tidak turun lagi," kata Josua.
Artinya,
lanjut Josua, Indonesia saat ini sudah mulai memasuki tahap pemulihan ekonomi.
Ini terjadi akibat berbagai kebijakan pemerintah yang menangani dampak pandemi
corona dari sektor perekonomian.
Respon
kebijakan pemerintah juga sudah membuahkan hasil. Berbagai stimulus ekonomi
yang dirancang mulai membuahkan hasil. Namun, efektivitasnya akan tergantung
pada pelaksanaan program.
Baca Juga:
Hadapi Resesi, Kementerian Perindustrian Gelontorkan Dana Rp 49 M untuk IKM
"Efeknya
ini kita lihat seberapa cepat realisasinya," kata dia.
Sehingga,
resesi ekonomi yang terjadi saat ini sudah mengarah pada pemulihan ekonomi.
Jika tren perbaikan ini terus berlanjut, maka pertumbuhan ekonomi akan kembali
membaik dan kembali menjadi positif.
"Jadi
resesi kita ini sudah mengarah ke recovery," kata dia.