WahanaNews.co | Terjadi cuaca ekstrem selama tujuh hari ke depan yang menyebabkan
gelombang tinggi di pesisir selatan Pulau Jawa dan sekitarnya.
Ditjen Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan menerbitkan Maklumat Pelayaran Nomor 81/Phbl/2021 tanggal 12 Agustus 2021.
Baca Juga:
BMKG Dorong Langkah Kolaboratif Atasi Perubahan Iklim di WWF 2024
Maklumat Pelayaran
itu ditujukan kepada Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Kepala Kantor KSOP,
Kepala Kantor UPP, Kepala Kantor KSOP Batam, Kepala Pangkalan PLP, serta Kepala
Distrik Navigasi di seluruh Indonesia.
Menginstruksikan untuk mewaspadai
bahaya cuaca ekstrem selama satu pekan ke depan dan perkiraan adanya gelombang
ekstrem di atas 6 meter yang diperkirakan terjadi di Perairan Timur Enggano,
Perairan Selatan Banten, Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Selatan Jawa.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan
Pantai (KPLP), Ahmad, menyampaikan, Maklumat
Pelayaran ini dikeluarkan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kapal akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi tersebut.
Baca Juga:
BMKG: Gelombang Rendah di Merak-Bakauheni Selama Lebaran 2024
"Berdasarkan hasil pemantauan BMKG
tanggal 11 Agustus 2021, diperkirakan pada tanggal 11 sampai dengan 18 Agustus
2021, cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi di beberapa wilayah," kata
Ahmad dalam keterangan resmi, Jumat (13/8/2021).
Ahmad menegaskan, sehubungan dengan
hal tersebut, seluruh Syahbandar diinstruksikan, untuk setiap hari melakukan
pemantauan ulang kondisi cuaca melalui bmkg.go.id,
serta menyebarluaskannya kepada pengguna jasa, termasuk publikasi di terminal
atau tempat embarkasi debarkasi penumpang.
Syahbandar juga diminta untuk menunda
Surat Persetujuan Berlayar (SPB) sampai kondisi cuaca benar-benar aman untuk
berlayar.