Yustinus menambahkan, lokasi basilika di jantung ibu kota baru juga bersifat simbolis. Dengan menempatkan basilika di Nusantara, mengirimkan pesan persatuan dan keragaman.
"Tempat ibadah ini akan menjadi pengingat bahwa Indonesia adalah negara dengan kekayaan agama, dan kita dapat hidup berdampingan secara damai," katanya pula.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Dijelaskan Yustinus, desain basilika bersifat megah dan kaya makna. Ini mencakup fitur-fitur yang mencerminkan budaya dan sejarah lokal, serta elemen-elemen yang unik untuk arsitektur Katolik.
Ia memaparkan, pembangunan Basilika Santo Fransiskus Xaverius di zona rumah ibadah wilayah IKN, bukan hanya merupakan suatu usaha keagamaan.
Ini juga merupakan peristiwa budaya dan sejarah yang penting. Basilika ini diharapkan menjadi tempat ziarah populer bagi umat Katolik dari seluruh Indonesia dan dunia.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Yustinus menjabarkan koeksistensi dari berbagai tempat ibadah, termasuk masjid, gereja, dan pura, merupakan bukti komitmen Indonesia terhadap toleransi dan kerukunan beragama.
"Ini adalah pesan yang jelas bahwa Indonesia adalah negara persatuan dalam keberagaman," pungkasnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.