WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kementerian untuk membatasi perjalanan dinas ke luar negeri, termasuk kegiatan seminar dan studi banding.
"Saya minta agar tidak terlalu banyak anggotamu yang bepergian ke luar negeri. Kalau mau jalan-jalan ke luar negeri, silakan pakai uang pribadi. Jadi kurangi kegiatan seminar, kunjungan kerja, atau studi banding. Mau studi apa lagi?" kata Prabowo di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu sore.
Baca Juga:
Tito Geram Anggaran Perjalanan Dinas Pemda Rp10 Miliar, Rapat Rp3 Miliar
Menurut Prabowo, permasalahan yang dihadapi Indonesia sudah cukup jelas, sehingga tidak perlu banyak studi banding.
Namun, ia mengakui bahwa imbauan ini bisa sulit diterapkan, terutama bagi para ketua partai.
Prabowo pun membagikan pengalaman pribadinya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, di mana sering kali anggota partainya meminta izin untuk perjalanan luar negeri.
Baca Juga:
Anggaran Perjalanan Dinas PNS Tahun 2023 Habiskan Uang Negara Rp48,2 Triliun
Ia mengingat sebuah kejadian beberapa tahun lalu, ketika lima anggota DPRD dari suatu daerah mendatanginya untuk meminta izin studi banding ke luar negeri.
Padahal, Prabowo sudah melarang anggota partainya bepergian ke luar negeri tanpa alasan kuat.
"Saya tidak sebut daerahnya, tapi sebelah timur dari Banyuwangi, mungkin di NTT. Lima anggota DPRD kabupaten datang meminta izin kepada saya. Mereka bilang, 'Pak, tolong izinkan, karena kami belum pernah ke luar negeri.’ Akhirnya, saya izinkan mereka pergi, tapi dengan catatan ini yang terakhir," ujar Prabowo.