WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan jika pada masa pemerintahannya, tidak ada agenda perjalanan dinas ke luar negeri.
Oleh sebab itu, Dedi Mulyadi langsung memerintahkan stafnya untuk menghapus anggaran perjalanan dinas ke luar negeri.
Baca Juga:
Gubernur Jabar Peringatkan Pemilik Bangunan yang Melanggar di Wilayah Puncak Cianjur
"Anggaran kunjungan luar negeri Rp1,5 miliar dinolkan, anggaran perjalanan dinas Rp1,8 miliar disisain hanya Rp700 juta," ujarnya dikutip dari kompas.com, kemarin.
Selain itu, Dedi juga menilai jika ada sejumlah anggaran yang tidak wajar di Provinsi Jabar. Ia memberikan contoh anggaran pembangunan ruang kelas baru yang mencapai Rp60 miliar, sementara anggaran untuk pembelian alat telekomunikasi sekolah malah mencapai Rp730 miliar.
"Ada. Misalnya begini, bantuan membangun ruang kelas baru Rp60 miliar, tapi anggaran pembelian alat telekomunikasi sekolah Rp730 miliar. Itu kan aneh. Kelas belum ada perangkat, digital disiapin, aplikasi-aplikasi kita mulai hapuskan kalau enggak bermanfaat bagi kepentingan publik," terangnya.
Baca Juga:
Ada Upaya Damai Pada Kasus Pemerkosaan di RSHS, Ini Kata Dedi Mulyadi
Tak hanya itu, Dedi juga mengumumkan penghapusan anggaran untuk baju dinas Gubernur Jabar yang selama ini mencapai Rp150 juta.
Ia juga meminta jajaran pemerintahannya untuk menghentikan kegiatan yang berkedok studi banding dan seminar yang dinilai tidak produktif.
"Untuk penuhi kebutuhan warga Jawa Barat, karena kegiatan begitu berpuluh tahun tak hasilkan apapun kecuali SPJ," tuturnya.