WahanaNews.co | Berdasarkan pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya, terungkap fakta bahwa puluhan paket beras bansos Jokowi ditimbun dalam tanah karena kondisinya yang rusak.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan paket bansos yang hendak dibagikan itu semula disimpan di gudang Bulog di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.
Baca Juga:
JNE Ganti Rp 37 Juta untuk 3,4 Ton Beras Banpres yang Rusak
Saat pihak JNE mengambil paket bansos dari gudang Bulog di Pulogadung, mengalami gangguan dalam perjalanannya hingga kondisi paket bansos beras itu rusak.
Kerusakan tersebut, menurut penjelasan JNE, seperti yang disampaikan Zulpan dikarenakan hujan deras.
"Pada saat ambil beras di Pulogadung ini mengalami gangguan dalam perjalanan yaitu akibat hujan deras sehingga beras ini dikatakan dalam kondisi rusak," kata Zulpan, Senin, 1 Agustus 2022.
Baca Juga:
Untuk Beras Banpres yang Rusak, JNE Ganti Rp 37 Juta
Karena kondisi paket bansos rusak, kata Zulpan, pihak JNE langsung mengganti paket bantuan sosial tersebut.
Karena merasa paket bansos yang rusak itu telah menjadi milik perusahaan kurir tersebut, hingga mereka memutuskan untuk menguburnya.
Kasus paket bansos Jokowi yang ditimbun dalam tanah ini tengah diusut Polda Metro Jaya. Paket bansos itu dikubur di sebuah lapangan di dekat gudang JNE di Sukmajaya Depok. Paket bansos itu merupakan bantuan bagi warga terdampak Covid-19 pada 2020 lalu.
JNE mendapat kontrak penyalur bansos dari PT DNR
Zulpan menerangkan JNE menjalin kerjasama dengan PT DNR untuk menyalurkan paket bantuan sosial tersebut pada 2020.
"JNE kerjasama dengan vendor PT DNR. DNR ini selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat yang berhak menerimanya untuk wilayah Depok pada 2020," kata Zulpan.
PT DNR, lanjut Zulpan, kemudian menjalin kerjasama dengan JNE untuk menyalurkan bansos untuk wilayah Depok. Total dari hasil kesepakatan itu JNE menyalurkan ratusan ribu ton paket bansos.
Namun polisi, kata Zulpan belum dapat memastikan jumlah pastinya dikarenakan pihak JNE belum dapat memperlihatkan dokumen kesepakatan itu.
"Jumlah beras yang dikirim JNE dalam kontrak dari PT DNR sebagai pememang kontrak dari pemerintah, berdasarkan hasil pemeriksaan hari ini sekitar ratusan ribu ton, kami belum sampaikan detailnya," kata Zulpan.
Kasus paket-paket bansos Jokowi yang dikubur ini viral dalam sebuah video yang tersebar di media sosial. Seorang warga bernama Rudi Samin memperoleh informasi dari mantan pegawai JNE soal adanya penimbunan paket bansos di sekitar gudang JNE.
Rudi bahkan sampai mengerahkan ekskavator untuk mencari paket-paket bansos yang katanya dikubur di sana. Perlu tiga hari hingga ia menemukan karung-karung beras bertuliskan bantuan presiden itu.
JNE mengaku sudah mengikuti prosedur
VP of Marketing JNE Eri Palgunadi menklarifikasi soal paket bansos yang dikubur di Depok. Ia menyebutkan JNE selalu mematuhi dan mengikuti peraturan yang berlaku serta selalu menjalankan standar operasi yang berlaku di perusahaan dengan sebaik mungkin.
"Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," kata Eri dalam keterangan resmi, Ahad, 31 Juli 2022.
Eri memastikan bahwa JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan.
"Besar harapan kami penjelasan dan klarifikasi ini menjadi informasi bermanfaat agar tidak terjadi kesalahpahaman atas hal yang terjadi tersebut," tuturnya.
Penjelasan Bulog
Bulog menjelaskan pihak ketiga yang menjadi penyalur paket bansos bantuan presiden telah mengganti paket bansos yang rusak dengan cara membeli sebagai pengganti.
"Pihak ketiga segera menghubungi BULOG untuk membeli beras pengganti agar segera diantar kepada warga penerima," kata Sekretaris Perusahaan Perum BULOG Awaludin Iqbal dalam keterangannya hari ini, Selasa, 2 Agustus 2022.
Ia memastikan warga penerima telah menerima paket bansos dengan beras berkualitas baik dan diterima dengan baik. Adapun soal beras yang rusak tersebut menjadi tanggungjawab pihak ketiga, dan bukan lagi menjadi tanggungjawab BULOG. [rin]