"Hasilnya, BPS mencatat persentase angkatan kerja yang pernah mengikuti pelatihan/kursus yang di tahun 2019-2020 hanya ada di kisaran 10 persen, pada 2022 sudah meningkat ke angka 16,36% di mana mayoritas dikontribusikan dari pelatihan prakerja," terang Moeldoko.
Wakil Ketua Komite Cipta Kerja ini mengungkapkan, pemerintah telah menggelontorkan anggaran sangat besar untuk program Kartu Prakerja.
Baca Juga:
Pemerintah Anggarkan Rp 4,8 Triliun untuk Pelatihan Kartu Prakerja 2024
Di tahun pertama sebesar Rp 10 triliun, dan tahun kedua Rp 20 triliun.
"Untuk itu, mari manfaatkan dengan sebaik-baiknya program ini. Dan mari berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah menyiapkan program ini untuk kalian,” tegas Moeldoko.
Sebagai informasi, pendaftar Kartu Prakerja di Jawa Timur pada 2022 mencapai 4,5 juta orang.
Baca Juga:
Kartu Prakerja Gelombang 61 Sudah Dibuka, Yuk Daftar!
Dari jumlah itu, pendaftar yang diterima sebanyak 1,38 juta atau terbesar kedua se-Indonesia.
Pelatihan paling favorit, di antaranya telemarketing, strategi pemasaran, kerajinan tangan, tata rias, hingga IELTS.
Pelaksanaan program prakerja diatur dalam tiga peraturan.