WahanaNews.co | Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus membuka diri guna menjajaki seluruh peluang yang ada dalam rangka pengembangan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta upaya menekan tingginya angka prevalensi stunting di Indonesia.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan secara rutin mengundang para duta besar dari berbagai negara yang dinilai cukup berhasil dalam menangani kasus stunting di negaranya.
Baca Juga:
BKKBN Sulut dan Pemkab Minahasa Selatan Libatkan Pakar Identifikasi Penyebab Stunting
“Sejak tahun 2021 kami secara rutin menyelenggarakan acara diskusi Ambassador Talks, dengan mengundang para Duta Besar dari beberapa Negara untuk sharing pengalaman dan strategi dari negara-negara yang telah berhasil mengatasi stunting," ujar Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Prof. Rizal M. Damanik, saat kunjungan kerja di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Kamis (24/3/2022).
Dari sharing pengalaman tersebut, menurut Rizal, selanjutnya BKKBN bakal menggali peluang kolaborasi guna mempercepat penurunan jumlah kasus stunting di Indonesia.
Tak hanya itu, BKKBN juga menggalang kemitraan dan dukungan asing sekaligus mensosialisasikan program Bangga Kencana hingga ke level internasional.
Baca Juga:
BKKBN Sulut Tekankan Pentingnya Dukungan Pemangku Kepentingan Turunkan Angka Stunting
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut dan juga sekaligus bentuk upaya mengakomodir para mitra asing dalam melihat program secara langsung di tingkat desa, BKKBN kemudian menginisiasi sebuah kegiatan bertajuk Ambassador Goes to Kampung KB, Sumpang Bita, Kelurahan Balocci Baru, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).
Hadir dalam kegiatan tersebut para mitra Kedutaan Besar negara-negara sahabat, yaitu Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Filipina, Mozambik dan Seychelles serta lembaga-lembaga donor internasional, yaitu UNFPA dan WHO.
“BKKBN dan UNFPA sudah lama bekerjasama dalam program Kependudukan dan Keluarga Berencana. Kemudian dengan Filipina melalui Commission on Population and Development atau Popcom, dan juga telah menjalin kerjasama dengan Seychelles dalam pembentukan Center of Excellent on Family Welfare,” tutur Rizal.