Sementara itu, dalam sektor kebencanaan, BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di wilayah dengan curah hujan yang rendah selama musim kemarau.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menegaskan bahwa musim kemarau tahun ini dipengaruhi oleh kondisi iklim global yang netral.
Baca Juga:
Tapanuli Utara Diguncang Gempa Magnitudo 4,0, BMKG Ungkap Hal Ini
Artinya, tidak ada gangguan dari El Nino, La Nina, maupun IOD. Namun, bukan berarti hujan akan benar-benar hilang.
“Beberapa wilayah Indonesia memiliki karakteristik musim kemarau yang tetap menerima curah hujan di atas rata-rata. Jadi bukan tidak mungkin terjadi hujan lokal yang signifikan di tengah kemarau,” jelas Ardhasena.
Ia menambahkan bahwa musim kemarau 2025 diperkirakan akan mirip dengan kemarau 2024, dan jauh lebih ringan dibandingkan tahun 2023, yang kala itu dipengaruhi oleh El Nino dan menyebabkan banyak kejadian karhutla di berbagai daerah.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.