Ia menegaskan bahwa fenomena panas seperti ini bersifat sementara, dan suhu di wilayah Papua Selatan diperkirakan kembali normal dalam beberapa hari setelahnya.
Mengapa Suhu Tanah Merah Bisa Mencapai 37°C?
Baca Juga:
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Wilayah Perairan Danau Toba
Andri menjabarkan sejumlah penyebab yang berkontribusi terhadap naiknya suhu ekstrem di Tanah Merah. Pertama adalah langit yang cerah tanpa banyak tutupan awan, sehingga radiasi matahari dapat mencapai permukaan bumi secara maksimal tanpa hambatan.
“Kondisi ini memungkinkan sinar matahari langsung menyinari permukaan tanah,” jelasnya.
Faktor kedua adalah karakteristik tanah di Tanah Merah yang cenderung mudah menyerap dan melepaskan panas, mempercepat proses pemanasan di siang hari.
Baca Juga:
Cuaca Panas Menggila, BMKG: Indonesia Masuki Peralihan Menuju Kemarau
Faktor ketiga adalah minimnya angin, yang menyebabkan panas terjebak dan tidak tersebar, sehingga suhu permukaan meningkat signifikan.
BMKG mencatat bahwa suhu udara di Tanah Merah mengalami fluktuasi sejak tanggal 28 April hingga 1 Mei 2025. Pada Senin hingga Selasa (28–29 April 2025), suhu tercatat sebesar 33,2°C.
Kemudian naik menjadi 35,5°C pada Selasa hingga Rabu (29–30 April 2025), lalu sedikit turun menjadi 33,4°C pada Rabu hingga Kamis (30 April–1 Mei 2025).