WahanaNews.co | Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), menegaskan bahwa kapasitas SDM pertanian menjadi salah satu fokus Kementan.
Baca Juga:
Kementan Instruksikan Bulog Wajib Serap 3 Juta Ton Beras Petani
Produktivitas kapasitas SDM pertanian ini demi terwujudnya ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan para petani tetap terjaga.
“Salah satu fokus kita adalah meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,”, ujar Mentan Syahrul di beberapa kesempatan.
Lebih lanjut Mentan mengatakan, tugas-tugas penyuluh pertanian adalah melaksanakan tugas dan fungsi komunikator.
Baca Juga:
Indonesia Akan Jadi Lumbung Pangan Dunia di Era Presiden Prabowo
“Menjadi penyuluh itu tugas mulia. Kamu menjadi penyampai pesan dan harapan negara. Ujung tombak yang ada di garis depan,” ujar Mentan Syahrul.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi juga menegaskan, kunci keberhasilan kapasitas SDM pertanian adalah peningkatan produktivitas.
“Peningkatan produktivitas ada di tangan petani dan penyuluh. Karena itu kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” jelas Dedi.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya mengatakan penyelenggaraan peningkatan kapasitas SDM pertanian mendukung swasembada pangan dilakukan melalui strategi optimalisasi ketenagaan, optimalisasi kelembagaan dan peningkatan diseminasi teknologi.
Hal itu disampaikan Bustanul saat melakukan kunjungan kerja dalam Temu Pembinaan dan Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian Provinsi Jawa Tengah yang bertemakan Penyuluh Masa Depan, Rabu (30/11) bertempat di Dusun Semilir, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
“Kegiatan utama pusat penyuluhan pertanian diantaranya penguatan peran kelembagaan penyuluhan, penumbuhan dan penguatan kelembagaan petani, penguatan profesionalisme dan kompetensi penyuluh, pengembangan penyelenggaraan penyuluhan, digitalisasi penyuluhan pertanian,” jelas Bustanul.
Bustanul juga mengatakan bahwa penguatan peran penyuluh pertanian dilakukan melalui konsultasi, edukasi, diseminasi informasi/inovasi, fasilitasi, supervisi dan manajerial. Penyuluh pertanian harus mampu mendesiminasikan melalui teknologi informasi yang modern.
“Penyuluh Pertanian itu selain sebagai fasilitator, juga sebagai formulator. Penyuluh memformulasikan program di wilayahnya, sebagai inovator, berwawasan agribisnis dan cara berbisnis,” imbuh Butanul.
Pada kegiatan peningkatan kapasitas SDM pertanian tersebut turut dihadirkan mobil ngobrol asyik (ngobras) on the spot sebagai sarana sosialisasi program gerakan tani organik (Genta Organik) melalui pemutaran video Genta Organik, climate smart agriculture dan beberapa video penyuluhan lainnya.
Peserta yang hadir pada kegiatan tersebut sekitar 1.200 peserta luring yang terdiri dari penyuluh pertanian, petani milenial, siswa SPMA dan santri. [ast]