Sebagaimana filosofi kehidupan orang Batak umumnya, Anakhonhi do hamoraon di ahu (anakku adalah kekayaanku), di mana sesulit apapun situasi perekonomian keluarga, anak-anaknya harus sekolah setinggi-tingginya.
Demikian pula kedua orangtua Tommy bahwa sekolah anak adalah hal yang paling penting, sekolah anak adalah kekayaannya.
Baca Juga:
Kabar Duka, Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah Tutup Usia
Tommy pun mengasah tekad bergelora dalam dirinya.
Saat itu, dia bertekad untuk menentukan pilihan hidup, tidak boleh miskin seperti itu terus.
Dia memilih jalan hidup sejahtera, berkecukupan.
Baca Juga:
Kabar Duka, Letjen TNI (Purn) TB Silalahi Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun
Maka, Tommy pun melanjutkan sekolahnya ke SMP dan SMU.
Bahkan, karena tekad dan perjuangan kerasnya, dia pun melanjutkannya ke Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta.
Dia menekuni kuliahnya sambil bekerja apa saja secara serabutan.