Karena
itu, tidak boleh ada satu lembaga atau kementerian yang saling mengeluarkan
data.
Upaya
lain, kata SYL, Kementan juga membangun pusat data Agriculture War Room sebagai
penguat basis data pada semua kegiatan produksi pertanian di seluruh indonesia.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Pusat
data ini merupakan inovasi terbaru yang terhubung dengan Kostratani.
"Melalui
teknologi digitalisasi yang tertuang pada AWR, kita bisa pantau dan berdiskusi
langsung dengan para petani dan penyuluh. Mereka adalah mata dan telinga Kementan
dari tingkat desa hingga kecamatan," katanya.
Kepala
Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, menjelaskan bahwa Agriculture War Room atau AWR mampu
mensinergikan semua informasi dan data yang selama ini terpisah-pisah.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
"Dulu
pemantauan cuaca dengan lahan yang siap tanam terpisah. Kami sering mengalami
kendala dan keluhan petani, akibat intervensi pemerintah sering
terlambat," katanya.
Namun
dengan AWR, semua informasi bagi pengambil kebijakan, dengan para petani dan
penyuluh di lapangan dapat dijembatani.
Selain
itu, AWR juga akan menjadi pusat kendali dan pemantauan secara real time
kondisi pertanaman dan potensi pertanian di seluruh wilayah di Indonesia.