WahanaNews.co | Ketua Inovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjatmiko, mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperbaiki data pertanian secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Seperti diketahui, Kementan dibawah
pimpinan Syahrul Yasin
Limpo (YSL) membangun pusat data Agriculture War
Room (AWR) yang terhubung langsung dengan pergerakan Komando Strategi
Pembangunan Pertanian (Kostratani).
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
"Saya
akan mendukung pembangunan basis data permintaan yang mampu menampilkan pola
konsumsi secara presisi untuk melakukan perencanaan produksi dan tata niaga
yang lebih adil dan berkelanjutan," ujar Budiman, Minggu (13/12/2020).
Menurut
politikus PDIP tersebut, penggunaan data yang akurat nantinya akan mendorong jalanya
program-program hilirisasi hasil produksi pertanian dengan tetap menjaga
pengorganisasian petani sebagai subyek peningkatan nilai tambah pertanian ke
depan.
"Karena
itu harus dibangun konsolidasi rantai suplai dengan menggunakan teknologi
digital secara intensif untuk meningkatkan produktivitas nasional dan
mengurangi peran mediasi tradisional, khususnya di sektor pembiayaan dan
penyediaan sarana produksi pertanian," katanya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
Sebagaimana
diketahui bersama, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, dalam gebrakan kerjanya di 100 hari pertama adalah
membuat validasi data menjadi satu pintu.
Melalui
data, ujar Mentan, semua kebijakan dan perencanaan bisa dirasakan secara
langsung oleh masyarakat.
Mentan
menegaskan, persoalan data harus mengacu pada lembaga negara yang
sah dan mengikat dengan undang-undang seperti Badan Pusat Statistik (BPS).
Karena
itu, tidak boleh ada satu lembaga atau kementerian yang saling mengeluarkan
data.
Upaya
lain, kata SYL, Kementan juga membangun pusat data Agriculture War Room sebagai
penguat basis data pada semua kegiatan produksi pertanian di seluruh indonesia.
Pusat
data ini merupakan inovasi terbaru yang terhubung dengan Kostratani.
"Melalui
teknologi digitalisasi yang tertuang pada AWR, kita bisa pantau dan berdiskusi
langsung dengan para petani dan penyuluh. Mereka adalah mata dan telinga Kementan
dari tingkat desa hingga kecamatan," katanya.
Kepala
Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, menjelaskan bahwa Agriculture War Room atau AWR mampu
mensinergikan semua informasi dan data yang selama ini terpisah-pisah.
"Dulu
pemantauan cuaca dengan lahan yang siap tanam terpisah. Kami sering mengalami
kendala dan keluhan petani, akibat intervensi pemerintah sering
terlambat," katanya.
Namun
dengan AWR, semua informasi bagi pengambil kebijakan, dengan para petani dan
penyuluh di lapangan dapat dijembatani.
Selain
itu, AWR juga akan menjadi pusat kendali dan pemantauan secara real time
kondisi pertanaman dan potensi pertanian di seluruh wilayah di Indonesia.
"Mungkin
untuk sebagian orang sangat sophisticated (canggih), namun itu kebutuhan kita
saat ini, di era kemajuan teknologi informasi dan digitalisasi yang sangat cepat.
Kalau tidak kita ikuti dan kejar kemajuan teknologi ini, kita akan tertinggal
dengan negara lain," katanya.
Menurut
dia, banyak sekali fitur-fitur dalam AWR dengan one stop services.
"Pak
Mentan dan semua stakeholder bisa monitor apa saja terkait pertanian, AWR bisa
menyajikannya dengan cepat dan akurat. Mau data kesesuaian lahan, pertanaman,
serangan hama penyakit, informasi pasar dan distribusi pupuk hingga informasi
pembangunan pertanian, tersedia disini," katanya.
Menurut
Kuntoro, AWR memang terdengar gagah dan canggih karena Mentan SYL ingin sektor
pertanian Indonesia maju dan modern.
"Makanya
beliau juga memberi nama yang keren. Kita bangga kok, dan AWR memang
membanggakan, serta sudah dipuji banyak pihak termasuk lembaga Internasional
FAO dan Komisi Asia-Pasifik untuk Statistik Pertanian (APCAS). Ini lompatan
manajemen dan penerapan teknologi informasi bagi sektor pertanian kita dan
khususnya Kementan," katanya. [qnt]