Seiring dengan kekacauan yang telah terjadi, Tomy mengidentifikasi masalah komunikasi yang kurang memadai sebagai penyebabnya.
Beberapa pihak yang terlibat belum memahami proyek yang akan dilaksanakan. Tomy memohon kepada pemerintah untuk mencari solusi yang dapat diterima oleh masyarakat.
Baca Juga:
Usai Diputus Pacar Anak Tusuk Ibu Kandung di Batam
Tomy menyatakan bahwa hingga saat ini, para investor belum secara resmi menyatakan rencananya untuk mundur dari proyek tersebut.
Namun, ia bersedia untuk mengikuti setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah terkait rencana investasinya. Tomy menegaskan bahwa ia dan timnya patuh dan setia pada keputusan yang diambil oleh pemerintah dan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Sebelumnya, pemerintah pusat telah mengirim sejumlah menteri dan pejabat setingkat menteri untuk membahas masalah yang terjadi di Pulau Rempang.
Baca Juga:
Kemenpora Harap Pembinaan dan Prestasi Balap Sepeda Meningkat
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, memastikan bahwa hak-hak warga Rempang di Batam, Kepulauan Riau, akan tetap terpenuhi, tetapi juga menekankan bahwa rencana investasi di wilayah tersebut harus tetap berjalan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.